26.1.18 – SMP N 7 Yogyakarta melakukan kunjungan studi komparasi ke SMP N 7 Denpasar dan SMP PGRI 2 Denpasar. Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka pengembangan dan explorasi wawasan seni budaya terintegrasi dan membangun kerjasama dalam bidang pengembangan wawasan seni budaya khususnya tingkat satuan pendidikan/ unit kerja SMP.
Tidak main-main, rombongan dari SMP Negeri 7 Yogyakarta yang hanya terdiri dari 4 orang disambut begitu meriah oleh ke-2 sekolah tersebut di tempat masing - masing. Meraka sama-sama menampilkan kekayaan seni budaya daerah berupa Tari Legong dan Pendet yang ditarikan tak kurang dari 100 siswa. Penari mengenakan kain khas Bali yang diikatkan di pinggang dan sebuah bunga kamboja bali diselipkan di telinga.
Perkenalan mengenai seni budaya dilakukan oleh Titik Wahyani, S.Pd., Kepala SMP Negeri 7 Denpasar. Sekolah menjadikan tari sebagai salah satu kompetensi dasar yang ditetapkan pada mata pelajaran Seni Budaya. Selain itu, terdapat kegiatan ekstrakurikuler tari sebagai penguatan kompetensi dasar yang diaplikasikan pada saat pelajaran. Tingkat ketercapaian kompetensi tari ini dapat terlihat ketika para siswa bisa menari dengan lemah gemulai pada saat penyambutan.
“Anak yang mempunyai jiwa seni, cenderung akan mempunyai kepedulian lebih tinggi” ujar Titik Wahyani, S.Pd. Oleh karenanya, seni budaya menjadi unggulan yang diterapkan di sekolahnya. Wujud dari keseriusan pemilihan seni budaya sebagai unggulan ialah mengadakan pesta budaya setiap setahun sekali di bulan Juni – Juli. Selain itu, pemerintah kota Denpasar turut pula mendukung pelestarian seni budaya. Salah satu dukungannya adalah diterapkannya pakain seragam sekolah berupa tenun ende baik untuk guru maupun siswa setiap hari Kamis. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk memberdayakan hasil seni wanita.
Kemudian sebagai inti dari kunjungan ini adalah, SMPN 7 Yogyakarta dan SMP N 7 Denpasar melakukan penandatanganan MOU Kerjasama. Kerjasama tersebut berupa penyelenggaraan bersama kegiatan sosialisasi / workshop, pagelaran seni /pertunjukan / pameran, pengenalan kegiatan ekstrakurikuler, dan kunjungan untuk saling mengenal budaya. Kerjasama ini dilaksanakan sebagai bukti keseriusan kedua sekolah dalam menjadikan seni budaya sebagai unggulan sekolah.
Di waktu berikut, kunjungan ke SMP PGRI 2 Denpasar rombangan diterima oleh Drs. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd., selaku Kepala Sekolah. Rombongan sekaligus dianggap sebagai Duta Pariwisata, dalam progam “Visit to Bali 2018’ oleh pemerintah Provinsi Bali. Rombongan disuguhi tari – tarian, paduan suara, dan berbagai kesenian Bali. Pembuatan piranti sesaji beruba bunga dari bahan beras yang diberi bermacam pewarna dengan tekstur seperti “play dough”. Kemudian ada pula kesenian membuat berbagai macam hiasan untuk sesaji dari bahan janur. Ada pula kegiatan menulis tulisan aksara Bali di atas daun lontar. Semua dikerjakan siswa dengan rapi dan membuat rombongan terkesan dengan keindahannya. (fps)