Pada suatu hari hiduplah seorang anak yang bernama Angel. Angel duduk di bangku kelas 2 SMP. Angel merupakan siswa pintar di kelasnya. Jadi, tak jarang banyak siswa yang iri kepadanya. Angel hanya mempunyai satu orang sahabat bernama Atlanna. Angel hidup bersama bibinya, karena kedua orang tuanya meninggal saat dia lahir. Meskipun Angel tidak mempunyai orang tua lengkap, ia tetap bersyukur.
Dia sering membantu orang yang kesusahan. Bibinya selalu mengajarkan Angel untuk selalu rendah hati kepada sesama. Pada suatu hari Angel diajak bibinya pergi ke suatu pusat perbelanjaan, ia sangat senang karena ia jarang sekali memasuki pusat perbelanjaan. Ia berkeliling kesana dan kemari, mencari pakaian yang ia inginkan. Bahkan Angel hampir hilang karena ia terlalu cepat berjalan. Bibinya membelikan beberapa pakaian untuk Angel. Saat dirasa cukup berbelanja. Sesampainya di rumah dia membuka pakaian yang dibelikan bibinya. Dia mencoba beberapa pakaian yang dibelikan bibinya. Ia sangat senang diajak ke pusat perbelanjaan dan dibelikan beberapa pakaian.
Paginya, saat ia ingin pergi ke sekolah, ia melihat bibinya tidak memasak, lalu ia berinisiatif untuk melihat bibinya, ternyata bibinya sedang sakit. Lalu dia menggantikan bibinya untuk memasak sarapan. Saat disekolah dia menjadi terlambat, lalu dia dihukum berdiri di lapangan upacara selama tiga jam. Banyak yang mengejeknya, tetapi ia hiraukan. Lalu tibalah saat istirahat, ia beristirahat bersama Atlanna sahabatnya. Ia jarang makan bersama dengan sahabat nya karena sahabat nya itu selalu sibuk. Tetapi Angel memaklumi, karena kenyataannya mengikuti organisasi OSIS memang sangat melelahkan.
Ia senang sekali karena sahabatnya itu hari ini tidak terlalu sibuk. Lalu dia pun kembali ke kelas bersama Atlanna. Selama perjalanan, Atlanna banyak sekali mengoceh, dan membicarakan tentang OSIS. Angel mendengarkannya dengan seksama. Bel pulang berbunyi. Hari ini Angel dan Atlanna sedang mengikuti ekstrakurikuler. Mereka akan pulang sore hari. Lalu setelah mereka mengikuti ekstrakurikuler, mereka berjalan pulang bersama. Selama perjalanan Atlanna sering kali meminta maaf karena belakangan ini ia sibuk mengurusi OSIS. Angel memaafkan dan memakluminya. Meskipun Atlanna sengat sibuk, ia adalah sahabat terbaik, karena ia selalu menemabi Angel saat senang maupun susah. Angel sudah menganggap Atlanna sebagai adik kandungnya sendiri.
Saat ia ingin berjalan pulang, tiba tiba Atlanna terjatuh. Lalu Angel buru buru menganbilkan obat untuk Atlanna, ia mengobati luka sahabatnya itu dengan hati hati. Hari mulai berganti, semakin lama ia merasa jika Atlanna mulai menjauh darinya. Saat ia berpapasan dengan Atlanna, sahabatnya itu selalu menghindar. Ia bingung mengapa Atlanna menghindarinya. Lalu saat siang hari ia tidak sengaja bertemu dengan Atlanna, Angel bertanya kepada Atlanna mengapa dia menjauhinya.
Atlanna menjawab bahwa ia sudah bosan dengan Angel. Sebenarnya Angel sakit hati, ia menangis dalam hati. Saat ia pulang ke rumah, ia bercerita kejadian itu dengan bibinya, bibinya berkata harus memaafkan Atlanna, sebenarnta Angel tidak ingin memaafkan Atlanna, tetapi kata hatinya mengatakan bahwa ia harus memaafkan sahabatnya itu. Malam mulai berganti pagi, keputusan Angel sudah bulat, ia akan memaafkan Atlanna meskipun sudah menyakiti hatinya. Pada hari ini Angel sedang libur karena hari ini adalah hari minggu. Biasanya ia menghabiskan waktunya untuk dirumah bersama bibinya. Tetapi hari ini berbeda, ia berjalan jalan pagi ke taman sendiri. Ia menikmati taman yang asri itu. Tiba tiba ia melihat anak kecil yang kesusahan menyebrang jalan, lalu ia pun membantu anak itu untuk menyebrang.
Anak itu berterima kasih kepada Angel. Saat siang hari ia pulang ke rumah. Saat ia pulang ternyata bibnya sedang membuat kue, lalu dia membantu bibinya membuat kue. Setelah selesai membuat kue, ia pun tidur di kasur single bed miliknya. Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi Angel. Siang mulai berganti sore, ia menyiapkan makan malam untuk ia dan bibinya. Setelah selesai ia pun memanggil bibinya untuk makan malam. Malam mulai berganti pagi. Angel bersiap untuk pergi ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, ia melihat Atlanna duduk di samping mejanya, saat Angel menghampirinya, Atlanna meminta maaf karena dia sudah menyakiti hati Angel. Angel pun memaafkan Atlanna dengan tulus, dia sudah memaafkan Atlanna sejak jauh-jauh hati. Hari mulai berganti, Hari ini ia tidak masuk sekolah karena merasa badannya kurang sehat. Saat dia tertidur dia bermimpi bertemu dengan kedua orang tuanya, di dalam mimpi itu, orang tuanya bangga dengan Angel karena dia selalu baik hati dengan orang lain. Angel sangat senang bermimpi kedua orang tuanya, ia sangat merindukan orang tuanya.
Hari mulai berganti, semakin hari, nilai Angel semakin meningkat. Bibinya bangga kepada Angel. Lalu bibinya berinisiatif untuk memberikan hadiah untuk Angel. Bibinya membelikan sepatu baru untuk Angel. Angel sangat senang dibelikan sepatu baru. Ia mencoba sepatu baru itu berulang kali saking senengnya. Saat mulai siang hari, ia kerasa bosan dirumah. Anhek ingin bersepeda ke taman, pada saat ingin ke taman ia melihat ada kakek-kakek yang kesusahan menyebrang.
Lalu ia berinisiatif untuk menolong kakek itu. Kakek itu berterimakasih sebesar-besarnya karena sudah dibantu nenyebrang jalan. Lalu ia melanjutkan perjalanannya ke taman. Setelah ia sampai, ia melihat ada banyak orang yang berjualan di pinggir taman, anak-anak yang bermain kesana kemari, para orangtua yang berbincang-bincang sembari menunggu anaknya.
Setelah Angel melihat itu, ia jadi merindukan orangtuanya, lalu tanpa ia sadari, air matanya lolos begitu saja. Ia sangat menikmati pemandangan taman saat itu. Tanpa ia sadari, ia bersantai di taman sampai sore hari. Lalu ia bergegas pulang, ia takut bibinya mengkhawatirkan nya. Saat tiba dirumah, ia meminta maaf sebesar-besarnya kepada bibibya.
Hari mulai berganti, saat Angel ingin pergi ke sekolah ia bertabrakan dengan ibu-ibu. Saat ia akan melanjutkan perjalanannya, ia melihat dompet milik ibu itu terjatuh. Dia berniat akan mengembalikan dompet itu kepada ibu tadi. Saat ia akan mengembalikan dompet tadi, ia dituduh mencuri dompet ibu tadi. Dia sudah mencoba mengelak tetapi tetap tidak bisa. Lalu tiba-tiba ada seorang kakek-kakek melihat perdebatan mereka, kakek itupun membela Angel, karena tadi kakek itu melihat bahwa Angel mencoba mengembalikan dompet ibu tadi.
Akhirnya ibu itu percaya, dia meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Angel, lalu ibu tadi memberikan yang sebesar 300 ribu untuk membalas budi. Tetapi Angel menolaknya, setelah melalui perdebatan yang cukup lama, lalu pada akhirnya Angel pun menerimanya. Angel agak sakit hati karena dituduh oleh ibu tadi, ia mencoba ikhlas untuk memaafkannya.
Lalu pada saat di sekolah, dia pun sering diejek oleh teman-temannya. Pada saat ia akan makan di kantin, tak jarang juga ia menjadi bahan perbincangan, Angel adalah orang yang pintar, tak jarang orang-orang membicarakannya. Sesampainya dirumah, ia menceritakan kejadian yang ia alami saat di jalan dan di sekolah, bibinya pun menasihatinya. Bibinya selalu mengajarkan untuk selalu memaafkan semua orang, meskipun orang itu menyakiti hatinya.
Karya:
Agatha Calista Putri