Selamat Datang di website resmi SMPN 7 YOGYAKARTA
Bidadari Tribun
Bidadari Tribun
18 Sep 2019

Gollll....!! sorak dari seluruh suporter di dalam Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Dum ... dum ... dum ... dum ... dum ... PSIM suara nyanyian para suporter PSIM. Semua bergembira ria tak ada yang bersedih di dalam stadion. Nyanyian-nyanyian untuk membakar semangat para pemain yang sedang berjuang untuk timnya dinyanyikan dengan lantang dan membuat semua sudut stadion bergema. Seluruh sudut tribun dipenuhi oleh lautan manusia dari suporter PSIM, tak ada sedikit pun rongga atau celah di tribun.

Terlintas mak sliwer di pandangan mataku. Pandanganku langsung tertuju oleh seseorang. Seorang yang mampu membuatku berpaling dari pandangan di dalam stadion. Yang tadinya melihat keindahan permaianan sepak bola sekarang malah menjadi tertuju oleh seorang gadis yang sangat menawan. Dengan wajah yang ceria dengan senyumnya yang manis, bahkan seekor burung pun dapat terkena diabetes jika melihat senyum darinya. Dengan gigi gingsul yang dimilikinya semakin membuat senyumnya menjadi indah.

Kucoba berjalan menuju ke arah ia berada. Kuhiraukan semua pandanganku dan hanya tertuju kepada gadis itu. Seringkali aku mendesak dan menabrak orang-orang yang ada di sekelilingku, itu karena dia seorang. Aku berjalan dan mendekatinya persis di samping gadis itu berdiri. Akupun berdiri dan bernyanyi nyanyian untuk mendukung tim kebangganku dengan sesekali mencuri pandangan agar dapat melihat wajah cantik itu.

Selang beberapa menit tak terasa babak pertamapun telah usai, semua penonton pun duduk. Tak sengaja aku dan gadis itu duduk bersamaan dan tanganku dan tangan dia saling tumpang tindih. Sontak aku dan gadis itu kaget dan reflek aku langsung menengok ke arah tanganku. Kutegakkan kepalaku dan menatap wajahnya, ternyata iapun memandang wajahku dan di situlah kami saling  memandang.

Kira-kira 5 detik kami saling memandang dan tanganku langsung saja kutarik. Sempat mengagumi raut wajah kagetnya yang sangat imut, lucu, dan cantik menjadi satu dan terasa ingin melakukannya lagi. Aku pun terdiam beberapa saat dengan salting (salah tingkah). Kuberanikan diri untuk memulai percakapan dengan dia dengan jantung  berdebaran serasa hampir putus.

“E e haii sebelumnya maaf soal tadi ehehe,” ucapku dengan sedikit tertawa kecil.

“Oh haaii iya santai aja ehehe,” ucapnya dengan raut muka yang agak malu kemerahan.

“Ehehehe,” ucapku

Akupun terdiam beberapa menit dengan rasa malu, kupikir ia pun juga merasakan apa yang kurasakan yaitu malu. Aku sedikit melirik ke arah dia dengan mencuri-mencuri pandang. Kurasa ia juga meliriku dengan tanpa aku sadari. Kubuka lagi percakapan dengan dia dengan berkenalan.

“Eh oiya kenalan yuk, kenalin ya namaku Rafi ehehe,” ucapku mencerai suasana sunyi antara aku dan dia dengan mengulurkan tanganku ke arahnya.

“Eh iya ya kenalin juga namaku Sifa panggil aja Ifa ya ehehe,” ucapnya dengan senyuman dengan menggapai tanganku.

Ku berpikir di dalam hati dengan kurasakan sentuhan tangannya yang sangat halus dan mulus layaknya tangan seorang bayi yang baru lahir.

“Eh oiya kam..,” ucapanku terpotong karena dia berdiri menghampiri pedagang asongan yang berjualan makanan dan minuman.

Ifa pun kembali menghampiriku dan duduk kembali di sampingku.

“Nih mau nggak Fi? Gratis nih tadi nggak ada kembalian jadi aku beliin ini nih buat kamu ehehe,” katanya sambil mengulungkan tangannya dengan memberikanku sebuah es teh dan kacang rebus.

“Eh makasih loh Fa baik banget kamu baru kenal barusan dah dijajain aja aku ehehe jadi nggak enak nih,” ucapku.

“Nggak mau ya? Yaudah sini buat aku aja,” sambil menyaut minuman dan makananku.

“Ehhhhh mau aku tu ehehe,” kataku.

“Iya iya bercanda Fiiii...,”ucapnya dengan tertawa

“Oiya Fi tadi mau bilang apa kamu?” tanyanya.

“Emmm apa yaa.. oiya boleh minta nomer WA-mu, nggak siapa tau bisa kenal lebih deket ehehehe,” kataku dengan modus agar mendapatkan nomer HP-nya.

“Oh boleh sini HP-mu aku catatin sini,” pintanya.

Di dalam hatiku sangat senang sekali dan berpikir bahwa hari ini adalah hari yang sangat beruntung bagiku dapat bertemu gadis bernama Ifa.

Kami pun mengobrol dengan tawa gembira dan bernyanyi-nyanyi lagu untuk mendukung tim kebanggaan kami berdua. Tak terasa babak kedua telah usai kami pun berpisah dan berjanji jika ada pertandingan lagi kami akan melihatnya berdua dan mungkin dengan status dan keadaan yang berbeda.

Setelah di rumah kami pun saling kabar kabaran melalui WA hingga larut malam. Entah apa saja yang kami bicarakan hingga lupa waktu dan lupa makan.

Akupun sangat bersyukur sekali dapat bertemu gadis yang bernama Ifa. Kami pun sering bermain bersama di akhir pekan dan menonton bola di stadion bersama karna hobi kamilah yang dapat mempertemukan aku dengan dia. Dan hobi kami sangatlah menyenangkan untuk dilakukan. Walau banyak orang yang menilai bahwa bola negeri kita banyak rusuh bagi kami itu adalah mitos.

Di pertandingan-pertandingan PSIM selanjutnya kami pun selalu menonton bersama dan tak pernah terlewatkan satu pun. Dan di pertandingan itu kami slalu bercerita tenatng saat pertama kami berjumpa dengan tertawa ria gembira.

 

===oOo===

Farhan A`isya Anwar 9C/14/2019

Terkait
Si Anak Pantang Menyerah
7 Sep 2022
Namanya Ayano, dia adalah salah satu murid SMA Indah Jaya. Ayano adalah murid yang baik hati, ia selalu menolong sesama dan tidak suka berbohong, walaupun Ayano adalah orang yang kekurangan.…
Tolong Menolong
26 Okt 2022
Pada suatu hari, hiduplah Kerbau di sebuah hutan. Saat pagi hari, Kerbau ke luar untuk mencari makan. Di jalan Kerbau bertemu dengan Monyet. “Hai, Monyet! Kamu mau ke mana?” tanya…
Senja
10 Mar 2020
Apakah kalian pernah merasakan? Saat kau ingin berteriak namun, tak ada seorang pun yang mau mendengarnya. Jika kau pernah, itulah yang aku rasakan saat ini. Hari yang melelahkan. Hari dengan…
Lelembut Kali Kontheng
18 Okt 2019
Dina Sebtu kuwi pancen wis daktunggu-tunggu. Sakdurunge, aku wis kangsenan karo Kamto, kanca kenthelku, arep mancing ing kali Kontheng Sing ana ing kidul desaku, yaiku desa Sekararum. Ing kali Kontheng…
Pentingnya Sebuah Ilmu
4 Agu 2023
Karya: Arkana Khoiru Nada     Walau sekolahku jauh Walau jalannya berliku-liku Semua itu ku tempuh Untuk mendapatkan cahaya ilmu   Aku tak ingin menjadi bodoh Tak bisa berhitung dan…
Rahasia Sari
21 Des 2022
Pada suatu hari, Papa dan Mama Surya sedang duduk di teras depan rumah. Papa Surya memanggil Rama dan Intan untuk ikut bergabung di teras rumah. Mereka pun datang, mendekat pada…
Pelangi Di Ujung Senja
28 Agu 2019
Apa kalian pernah merasakan,saat kau ingin berteriak tapi tak ada seorang pun yang mendengar. Jika kau pernah itulah yang kurasakan saat ini.   Hari yang melelahkan dengan segala tekanan, seakan…
Misteri Uang Kancil
22 Feb 2023
Pada suatu hari ada empat anak yang sedang berjalan bersama, yaitu Kancil, Kerbau, Harimau, dan Kambing. Mereka berangkat pagi hari untuk bersekolah. Mereka teman sekelas juga teman rumah. Mereka sering…
Bunga Tulip Untukmu
13 Feb 2020
Hai, ini kisahku. Seorang gadis pengidap tumor jantung primer, aku tidak sekuat yang kalian bayangkan. Dan hari ini, aku akan menceritakan gelap dan terang hidupku. "HYUNJINN.... BALIKIN HAPE GUE!!" "Kejar…
Guruku
4 Jul 2023
Karya: Ardian Hasani Rahman   Guru, kau adalah pahlawanku, pahlawan tanpa tanda jasa Guru, kau sangat tulus dan sabar dalam mendidikku Terkadang, diriku selalu membuatmu kesal, walaupun diriku sering membuatmu…
Media Sosial
Karya Siswa
SMPN 7 Yogyakarta
Jalan Wiratama 38, Daerah Istimewa Yogyakarta. 55752
Telepon: (0274) 561374
Faksimili: (0274) 561374
Email: smp7yk@gmail.com