
Doa Bersama Mengawali Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Bersama Baznas Kota Yogyakarta
25 Sep 2021
Jumat, 24 September 2021 pukul 08.30 WIB, SMPN 7 YOGYAKARTA mengadakan doa bersama dalam rangka mengawali Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang difasilitasi Badan Amal Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube sekolah. Doa bersama ini diikuti oleh guru dan karyawan, siswa kelas 7, 8, dan 9, serta orang tua wali siswa. Sebanyak 302 partisipan mengikuti dengan Zoom Meeting dan sebanyak 267 orang menyaksikan melalui siaran langsung Youtube.
Melalui acara doa bersama ini, siswa yang sedang mendapat giliran PTMT di sekolah maka mengikuti doa bersama dengan guru yang sedang mengampu pada jam pelajaran saat itu melalui Zoom Meeting, sedangkan bagi siswa yang belajar secara online dari rumah mengikuti Zoom Meeting secara mandiri atau menyaksikan siaran langsung di Youtube sekolah.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh salah satu siswa yaitu Asyalia Zulse Irmawan sebagai MC, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu siswa yaitu Fibria Rahma Qoirunissa sebagai qori dengan membaca Q.S Yunus: 84-86. Selanjutnya sambutan oleh Kepala Sekolah, bapak Suyarta, S.Pd., dalam sambutan ini beliau mengawali dengan ucapan terima kasih kepada BAZNAS Yogyakarta yang telah memfasilitasi doa bersama sehingga dapat berjalan dengan lancar dan dapat mendukung kegiatan PTM yang telah kita nanti sejak lama.
Terlaksananya kegiatan PTMT tentunya memerlukan berbagai macam persiapan dan komitmen dari seluruh stakeholder serta para siswa. Sekolah telah menyiapkan protokol kesehatan, sarana prasarana, dan siswa juga telah mematuhi protokol kesehatan. Meski demikian, kita tetap membutuhkan doa agar PTMT nanti berjalan lancar tanpa hambatan suatu apapun seperti gangguan kesehatan, sebab pandemi Covid-19 masih terus berlanjut. Bapak kepala sekolah berharap semoga kegiatan PTMT berjalan lancar tanpa hambatan. Serta semua warga sekolah, siswa, dan keluarga di rumah diberi kesehatan, sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama yakni proses belajar mengajar dalam rangka mengantarkan anak-anak mencapai cita-cita mereka dapat terlaksana dengan baik.
Kemudian acara dilanjutkan dengan kajian dan doa bersama dalam rangka mengawali PTMT bersama BAZNAS Kota Yogyakarta, kajian kali ini diisi oleh Ustadz Sayidin. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan tentang Hikmah Pandemi Covid-19. Jika sebelumnya kita dapat bebas menjalani hidup, kini oleh Allah diberi waktu untuk bermuhasabah (berinstrospeksi diri) bahwa dalam segalanya kita perlu batasan atau aturan, sebagaimana dalam kondisi pandemi seperti ini kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan. Begitu juga dengan kehidupan ini ada aturan Allah, bukan untuk mengekang melainkan untuk menjaga kita.
Hikmah kedua yakni qalbu/ hati kita akan melunak, terbukti dari adanya rasa rindu akan segala sesuatu di kehidupan normal sebelumnya, seperti rindu siswa dan guru terhadap kegiatan belajar mengajar seperti pada kondisi sebelumnya. Rasa rindu ini merupakan bukti cinta dan kasih sayang kita terhadap satu sama lain, jika tidak ada kondisi pandemi ini mungkin saja kita akan menyadarinya bukan? Hikmah ketiga adalah bahwa dalam pandemi ini terdapat pesan Allah dalam surat Al-A’raf ayat 96, yang artinya “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” Jika kita amati di Indonesia ini sungguh indah dan kaya alamnya, jika kita semakin bertaqwa maka Allah akan menambah nikmat dan berkah nya, namun jika kita ingkar maka Allah akan menghukum kita dalam bentuk ujian/cobaan yang besar. Oleh karenanya, cinta terhadap negara dapat kita terapkan dari lingkup yang paling kecil yakni di sekolah, sebagai siswa, warga sekolah, keluarga SMP N 7 Yogyakarta kita patut bersyukur atas apa yang kita miliki dan jangan lupa juga untuk menjaga serta merawatnya.
Kemudian, Ustadz Sayidin juga menyampaikan bahwa insyaAllah covid-19 akan segera berakhir yang mana dapat kita lihat dari penurunan angka kasusnya, namun demikian sebagaimana pesan Bapak Walikota, walaupun kasusnya sudah menurun, kita jangan merasa lengah, tetap patuhi protokol kesehatan, dengan demikian kita telah menjalankan perintah Allah, sebagai wujud rasa syukur atas karunia Allah yang demikian indah. Selain itu, dengan bersyukur maka Allah akan menambah karunia yang lebih besar lagi, sebagai contoh siswa yang bersukur pasti ia akan belajar dengan sungguh-sungguh, maka kelak Allah akan membalasnya dengan prestasi yang luar biasa, insyaAllah.
Sebagai wujud rasa syukur yang dapat kita ambil yakni kita sudah mulai terbiasa melakukan kegiatan secara online. Siswa belajar secara daring/jarak jauh yang tidak langsung bertemu dengan guru, namun tetap dapat memahami materi. Guru pun demikian, walau di hadapannya tidak ada siswa, namun tetap dapat membagikan ilmunya. Seorang ustadz seperti beliau pun sudah mulai terbiasa tausiyah/membagikan ilmu agama walau tidak ada jamaah dihadapannya, melainkan secara daring juga. Hal-hal tersebut secara tidak langsung ternyata telah mendorong kita untuk ikut serta menggunakan dan menikmati era modern yang sarat akan online/digitalisasi yang serba mudah, inilah keberkahan yang dapat kita ambil dari pandemi Covid-19.
Ustadz Sayidin juga tak lupa memberikan nasihat kepada para siswa siswi SMP N 7 Yogyakarta untuk mulai merajut mimpi, membangun visi gambaran masa depan ingin menjadi seperti apa. Kemudian milikilah rencana atau mulailah melangkah untuk mewujudkannya. Selanjutnya jangan lupa iringi dengan doa, baik diri sendiri, maupun memohon doa restu dari orang tua dan para guru. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa agama adalah landasan dari segala kegiatan kita, sebab agama adalah petunjuk kita dalam menjalani hidup.
Di akhir tausiyah, Ustadz Sayidin menutup dengan doa bersama, yang diikuti seluruh siswa, guru dan karyawan, maupun orang tua siswa. Kajian ini berlangsung dengan khidmat, guru dan karyawan, siswa kelas 7,8, dan 9, serta orang tua siswa menyaimak dengan baik. Kajian berakhir pukul 11.30 WIB. Kemudian MC menutup dengan tahmid.