"Ayah, apakah Rani boleh pergi"
"Boleh, pergi ke mana" jawab sang ayah.
"Pergi berjalan - jalan yah. Tapi anu yah," jawab Rani dengan gugup dan takut.
"Anu kenapa?"
"Rani pergi bersama Andi, dia teman Rani."
"Baiklah ayah izinkan." putus sang ayah.
Sepuluh menit kemudian bel rumah berbunyi dan ternyata itu adalah Andi. Rani pun bergegas untuk berganti pakaian.
Setelah itu Rani dan Andi berpamitan kepada ayah dan bunda Rani. Rani dan Andi menghabiskan waktu mereka dengan menonton film, makan, dan berjalan jalan serta membeli novel. Keduanya pun memutuskan untuk pulang dan Andi yang mengantar Rani pulang.
Sesampainya di rumah, Rani bergegas untuk mandi dan bergabung dengan kedua orang tuanya yang tengah bersantai di ruang tamu. Sang ayah pun berkata
"Anak ayah sudah dewasa sekarang sudah memiliki pasangan pula."
"Hehe iya dong ayah, terus Rani harus kecil terus," Rani terkekeh pelan
"Ayah tidak melarang kamu berpasangan dengan siapa saja, carilah pasangan seperti burung merpati."
"Maksud ayah?" tanya Rani dengan kening berkerut.
"Apa kamu pernah mendengar filosofi tentang ayam, itik, dan merpati?"
"Belum"
"Mereka itu ibaratkan sebuah pasangan"
"Iya terus maksud ayah apa?"
Sang ayah pun menjelaskan perkataannya,
"Itik ibaratkan sebuah pasangan di mana si jantan dan si betina sering bergonta ganti pasangan dan tidak bertanggung jawab. Mereka egois hanya mementingkan nafsu saja. Ayam adalah sebuah pasangan yang mirip dengan itik, tetapi si betina masih mau menjaga telur -telurnya hingga dewasa. Sedangkan merpati adalah sebuah pasangan yang dilandasi rasa percaya dan terbentuklah sebuah kesetiaan, si jantan yang bertanggung jawab serta tidak tergoda oleh betina yang lain dan betina yang selalu setia dengan si jantan."
"Oh begitu yah, Rani paham sekarang."
"Jadi kamu ingin menjadi seperti apa? Itik, ayam atau merpati?" kali ini yang bertanya adalah sang bunda.
"Rani ingin menjadi seperti merpati yang setia dan bertanggung jawab" jawab Rani dengan senyum yang merekah.
"Bunda harap kamu menjadi seperti itu Nak, kamu harus bisa mencari pasangan yang baik dan bertanggung jawab jangan hanya karena fisik yang menjadi panutan tapi tingkah dan perlaku yang nomer satu."
"Iya bunda, Rani harap Andi adalah orang yang tepat untuk Rani."
"Kapan-kapan suruh Andi main ke rumah lagi untuk bertemu dengan bunda dan ayah"
"Untuk apa bunda?"
"Bunda ingin mengenal Andi lebih dalam juga dong"
"Baiklah bunda nanti Rani akan ngomong sama Andi"
"Bunda tunggu ya. Ya udah kamu ke kamar terus tidur udah jam setengah sebelas"
"Iya bunda"
Setelah itu Rani pergi ke kamarnya untuk beristirahat begitupun dengan kedua orang tuanya.
Di zaman sekarang banyak orang yang mencari pasangan hanya dengan melihat fisik padahal bukan fisik yang paling penting melainkan sikap dan wataknyalah yang harus kita cari. Sekarang banyak pasangan yang sudah memiliki anak sebelum menikah karena mereka sudah terlena dan tidak bertanggung jawab. Carilah pasangan seperti merpati yang memiliki kesetiaan yang tinggi serta bertanggung jawab.
Oleh : Febrilla Roshalia Mutiara Shinta/IXB