Rabu, 31 Maret 2021 SMP N 7 Yogyakarta mengadakan simulasi ASPD (Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah) untuk siswa kelas IX. Simulasi ASPD dilaksanakan sebagai agenda persiapan menghadapi ujian yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Simulasi ASPD dilaksanakan secara tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Simulasi yang dilaksanakan di SMP N 7 Yogyakarta ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa kelas IX menghadapi ASPD yang sebenarnya.
Simulasi ASPD digelar di SMP N 7 Yogyakarta menggunakan enam ruang, yaitu Lab. 1, Lab. 2, Lab. 3, ruang kelas VIII C, IX E, dan juga ruang pertemuan. Sebagai persiapan simulasi dan juga persiapan menghadapi ASPD yang sebenarnya, ruang-ruang tersebut telah dipersiapkan perangkat pendukung seperti komputer yang memadai dan telah diatur jaraknya sesuai protokol kesehatan. Selain itu, ruang ujian juga telah disediakan hand sanitizer di tiap meja dan juga sarung tangan plastik yang harus dikenakan oleh siswa selama ujian berlangsung. Di dalam ruang simulasi juga telah dipersiapkan sebagaimana keadaan saat ujian yang sebenarnya, yaitu terdapat proktor yang memandu jalannya simulasi dan membagikan token kepada peserta ujian dan juga ada pengawas ujian yang memantau jalannya simulasi ujian.
Simulasi ASPD terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama dan sesi kedua. Sesi pertama dimulai pukul 07.30-09.10, sedangkan sesi kedua dimulai pukul 11.00-12.40. Siswa yang memasuki sesi pertama telah diatur jam keberangkatan dan jam pulang sehingga siswa dan wali murid tidak berkerumun. Begitu pula dengan siswa yang datang di sesi dua. Sehingga pengantar dan penjemputan harus sesuai dengan jam yang telah ditetapkan.
Alur simulasi ASPD yaitu sebelum memasuki lingkungan sekolah, siswa terlebih dulu diukur suhu tubuh dan wajib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir di wastafel yang telah disediakan. Siswa yang suhunya di bawah 37,3 derajat maka termasuk suhu normal sehingga bisa memasuki ruang simulasi. Sedangkan siswa yang suhunya di atas 37,3 derajat maka akan dibawa ke ruang relaksasi untuk ditindak oleh petugas kesehatan. Apabila dalam beberapa menit kemudian suhu siswa turun dan normal maka dipersilakan memasuki ruang simulasi. Setelah siswa melakukan pengecekan suhu dan cuci tangan, siswa menuju ruang transit melalui jalur yang telah disediakan dan juga ada guru yang memandu. Tujuannya agar siswa tidak berjalan berdampingan. Setelah bel tanda masuk berbunyi, siswa menuju ruang ujian secara bergiliran. Di dalam ruang akan dipandu oleh proktor dan juga pengawas. Setelah bel tanda berakhirnya ujian, siswa diminta tetap di dalam kelas sampai wali yang menjemput telah tiba di sekolah.
Meskipun simulasi dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, pihak sekolah telah berupaya maksimal untuk menjaga protokol kesehatan agar tetap dijalankan tanpa mengganggu jalannya simulasi ASPD. Dengan adanya SOP protokol kesehatan, diharapkan semua warga sekolah dapat mematuhi demi kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan bersama. Kerja sama antara wali murid, pihak sekolah, dan siswa sangat dibutuhkan agar pelaksanaan simulasi ASPD ini dapat berjalan dengan baik, aman, dan lancar. (enf)