Selamat Datang di website resmi SMPN 7 YOGYAKARTA
MONSTER PERMEN YANG SANGAT MANIS!
MONSTER PERMEN YANG SANGAT MANIS!
17 Mar 2022

Kino sedang bermain di taman bermain seperti biasa. Ditemani lagu yang terdengar sangat manis, didukung dengan liriknya yang berarti "kehidupan manis". Sungguh, lagu tersebut sangatlah manis, semanis seekor monster yang sedang melewati taman tersebut. Tunggu. Apa saya barusan bilang.. MONSTER? Ya, saya tidak bercanda. Barusan, saya melihat monster itu lewat di depan Kino. Kino yang menyadari kejanggalan itu langsung bergegas turun dari ayunan dan mengejar jejak monster raksasa itu. Ternyata, yang Ia lihat benar-benar monster raksasa! Kino merasa ini semua adalah mimpi jadi Ia mencubit dirinya. Itu bukan mimpi, ini semua adalah kenyataan!

Kino yang masih tak percaya akan yang dilihatnya pun langsung pingsan, hingga lima menit kemudian... "Hei, bangunlah!" mendengar suara tersebut, Kino mulai tersadar. Saat Ia bangun, Ia menyadari bahwa Ia sedang tertidur di atas pipa yang biasa dijadikan tempat duduk di taman bermain. Kino lega, kalau yang Ia lihat tadi hanyalah mimpi.

"Apa yang kau lihat bukanlah mimpi, itu kenyataan," sahut monster yang ternyata ada di samping Kino. Kino terkejut. Karena masih belum sadar sepenuhnya, Ia hampir pingsan lagi. Untungnya, monster tersebut sergap menangkap Kino.

"Janganlah kau pingsan lagi, nanti aku pula yang repot!" kata monster tersebut dengan

kesal. Kino memutuskan untuk tetap tenang. Ia mulai mengobrol bersama monster tersebut.

"Baiklah, aku ingin mempertanyakan tentang identitasmu dan asal-usulmu. Dan, bagaimana kau ini benar-benar ada?" tanya Kino yang penasaran dengan monster aneh tersebut.

"Akan ku perkenalkan diriku. Namun sebelumnya, bolehkah kau menyetelkan sebuah lagu? seperti lagu yang tadi kau dengarkan. Aku sangat menyukai lagu yang terdengar manis!" seru monster tersebut dengan gembira. Kino segera menyetel lagu yang tadi Ia dengarkan. Monster tersebut memperkenalkan dirinya dengan diiringi lagu.

"Hai! aku monster permen yang sangat manis. Aku sangat menyukai kehidupan yang manis, seperti dunia permen, pabrik kembang gula, dan masih banyak lagi! Aku ingin berteman dengan anak yang memiliki imajinasi tentang hal manis seperti Kinooo~” ucap si Monster.

"Ya! Eh, tunggu! Bagaimana kau bisa tahu namaku? Aku belum memperkenalkan diri," ucap Kino.

"HOHOHO! Aku memiliki kemampuan untuk mengetahui identitas seseorang, asalkan

orang tersebut memiliki imajinasi yang berhubungan dengan hal manis."

"Wah! Berarti aku tak perlu mengenalkan diriku. Kau kan sudah mengetahui identitasku. Bagaimana kalau kita berteman?" Kino mengajak Monster Permen tersebut untuk berteman.

"Boleh saja!" seru Monster Permen tersebut.

"Omong-omong, maukah kau pergi ke pabrik permen milikku? Di sana terdapat wahana yang dapat dimakan dan rasanya sangat manis!" ajak Monster Permen tersebut.

"Tentu saja aku mau! Sebelum kita pergi, aku ingin izin dulu sama mama," jawab Kino. "Tidak perlu. Kita hanya akan pergi sebentar, jadi tidak perlu izin!" sahut Monster Permen tersebut.

"Hmm, baiklah. Ayo pergi!" seru Kino.

 

***

Monster Permen mengeluarkan sebuah permen dan seketika permen tersebut menjadi kendaraan beroda empat yang cukup untuk dua orang. Mereka bergegas berangkat menggunakan kendaraan tersebut.

"Apakah perjalanan menuju pabrikmu akan lama?" tanya Kino.

"Ya. Sangat lama. Berpeganganlah," sahut Monster. Mereka berpegangan sangat kuat. Dan... mereka pun sampai.

"Haaa? Kau bilang ini lama? Ini sangat singkat! Kita hanya perlu berjalan kaki 10

langkah saja!" ucap Kino keheranan.

"Hehe, aku terlalu malas untuk berjalan..." jawab Monster Permen sambil tertawa kecil. Setelah melewati perjalanan singkat, mereka akhirnya sampai di pabrik permen. Pabrik permen tersebut terlihat sangat tua dan usang.

"Kau yakin ini adalah pabrik permen milikmu? Tempat ini tidak terlihat seperti pabrik..." ujar Kino kebingungan.

"Oh, ayolah! Jangan menilai tempat ini hanya karena penampilannya. Jika kau melihat

lebih dalam, mungkin kau bisa menarik ucapanmu yang barusan." jawab Monster Permen yang meyakinkan Kino. Saat melihat ke dalam pabrik, Kino dibuat terkejut. Di dalam pabrik tua tersebut terasa seperti di wahana permainan, namun wahana ini dipenuhi berbagai jenis permen. Lolipop, Permen Jelly, Permen Kapas, dan segala permen ada di pabrik ini.

"Bagaimana? apakah kau terkesan dengan semua pemandangan ini?" tanya Monster Permen pada Kino.

"Tentu saja! Bolehkah aku memakan beberapa permen ini?" tanya Kino.

"Kau ambil semua juga boleh!" seru Monster Permen.

"Benarkah? Terima kasih. Kau sungguh baik!" ujar Kino sembari mengambil tiga bungkus kardus besar dan mulai memasukkan berbagai permen. Satu kardus untuk dirinya, satu kardus untuk ibunya, satu kardus lagi untuk dibagikan kepada teman dan tetangganya. Setelah selesai membungkus, Ia memakan beberapa permen. Ia juga menikmati beberapa wahana permen. Namun ada yang mengganjal di dalam pikirannya. Ia selalu melihat bayangan kurcaci yang sering mondar-mandir.

"Bayangan kurcaci itu adalah Lopi-Plopi. Lopi-Plopi adalah para kurcaci yang mengurus produksi permen di pabrik ini. Apakah kau mau berkenalan dengan mereka?" tawar Monster Permen pada Kino.

"Hmmm... sepertinya tidak perlu. Terima kasih atas tawarannya," tolak Kino.

"Bagaimana dengan melihat proses pembuatan permen? Setidaknya menambah pengetahuan," tawar Monster permen lagi.

"Tentu!" sergap Kino.

"Baiklah, ayo ikuti aku!” ajak Monster Permen. Mereka masuk ke dalam lorong panjang. Di kanan dan kiri lorong tersebut terdapat ruangan yang dapat mereka lihat. Ruangan tersebut merupakan ruangan pembuatan permen. Singkatnya, setelah selesai melihat semua proses tersebut, mereka memutuskan untuk kembali ke taman bermain. Dengan menggunakan kendaraan tadi.

***

"Hei Monster Permen, jarak taman bermain dan pabrikmu sangatlah dekat. Mengapa tidak berjalan kaki saja?" tanya Kino dengan tatapan sinis.

"Sudah ku bilang, aku ini tipe monster yang malas berjalan kaki..." jawab Monster Permen. Mereka pun kembali ke taman bermain tersebut. Karena dirasa pertemuan mereka cukup sampai hari ini saja, Monster Permen memutuskan membuat kenangan bersama Kino.

"Kino, terima kasih ya atas semua petualangan yang telah kita lakukan bersama. Oh iya, sebagai kenang-kenangan, aku memberikanmu satu permen ini," ujar Monster Permen.

"Mengapa kau memberiku satu permen? Aku sudah memiliki banyak permen di tumpukan kardus ini, jadi tidak perlu permen," sahut Kino.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberikan kenang-kenangan saja."

"Tapi kita kan masih bisa membuat kenangan kapan pun. Kenapa harus hari ini?" ujar Kino kebingungan. Kino tidak mengetahui bahwa hari ini adalah hari perpisahan mereka.

"Mau atau tidak?" tanya Monster Permen.

"Hmmm, bolehlah. Aku makan langsung ya?" jawab Kino sambil mengambil permen tersebut. Ia membuka bungkus permen tersebut dan memakannya.

"Selamat Tidur," Monster permen tersebut langsung bergegas meninggalkan Kino dengan mengendarai kendaraannya.

"Hei, apa maksudmu? kau mau pergi kemana?" namun tiba-tiba Kino merasa sangat mengantuk dan tertidur.

***

 

Sepuluh menit kemudian.

"Hei, ayo bangun Kino..." mendengar suara tersebut, Kino mulai ter sadar. Saat Ia bangun, Ia menyadari bahwa Ia sedang tertidur di atas pipa yang biasa dijadikan tempat duduk di taman bermain. Kino sangat kebingungan, mengapa taman tersebut sangat ramai dengan teman-temannya. Tak hanya teman-temannya, mamanya pun juga ada!

"Untung lah kau terbangun Kino. Mama kira terjadi sesuatu padamu," isak mama Kino.

"Haaa? Mama? Kok mama ada di sini? Lalu, mama lihat Monster Permen tidak?" tanya Kino yang masih kebingungan.

"Astaga, Kino! Sempat-sempatnya kamu menceritakan imajinasimu lagi?!" bentak mamanya Kino sambil menjewernya.

"Aduuuhh! Sakit, Ma. Jadi, ini semua adalah mimpi?" tanya Kino sambil memegang telinganya yang merah.

"Ini anak! Belum sadar juga ya?! Ayo pulang! Malu-maluin mama saja kamu ini!" Kino dan mamanya pun pulang kerumah mereka. Kino kecewa, karena yang dialaminya tadi hanyalah mimpi. Saat Ia masih bergumam, Ia menemukan bungkusan permen yang diberikan Monster Permen. Mustahil, apakah....?

 

 

Karya:

DYMPNAKAREN

 

Terkait
Singa Dan Tikus
26 Agu 2019
Pada suatu hari ada seekor tikus yang sedang mencari makan di hutan. Ketika tikus itu sedang mencari makanan, ia melihat seekor kupu² terbang dengan sangat cantik. Ia pun mengejar kupu²…
BELAJAR
31 Mei 2023
Karya: Agatha Calista Putri   Bilamana mentari menampakkan diri Ku telah siap memulai hari Tandaku bergegas tuk meraih mimpi   Tak peduli rasa malas melanda diri Meski pagi telah berganti…
Aku Dan Kucing Kecilku
8 Mar 2023
Suatu hari, Aku dan Keluarga beliburan ke Desa. Suatu pagi, aku bermain dengan teman teman di Desa. Aku dan teman teman bersepeda Pagi mengelilingi sawah. Udaranya sangat sejuk, jadi aku…
KIAT SUKSES DALAM BELAJAR DAN MENGHADAPI UJIAN
10 Apr 2015
1.    Berjiwa Juara Jiwa juara itu dapat ditumbuhkan dengan cara bagaimana kita menempatkan pola pikir kita untuk selalu sukses dan semangat. Hal tersebut akan terbawa pada tindakan kita sehari-hari. Jiwa…
Saye dan Para Penyihir
20 Jul 2022
Di sebuah planet bernama Thuveris, tinggalah dua bangsa yang hidup di sana. Mereka adalah Bangsa Elf dan Bangsa Penyihir. Pada awalnya kedua bangsa tersebut hidup dengan aman dan damai. Mereka…
Pentingnya Sebuah Ilmu
4 Agu 2023
Karya: Arkana Khoiru Nada     Walau sekolahku jauh Walau jalannya berliku-liku Semua itu ku tempuh Untuk mendapatkan cahaya ilmu   Aku tak ingin menjadi bodoh Tak bisa berhitung dan…
Angel yang Baik Hati
6 Jul 2022
Pada suatu hari hiduplah seorang anak yang bernama Angel. Angel duduk di bangku kelas 2 SMP. Angel merupakan siswa pintar di kelasnya. Jadi, tak jarang banyak siswa yang iri kepadanya.…
Rara dan Kucing Kesayangannya
17 Mar 2022
Pada suatu hari, Rara mengajak kucingnya bermain di halaman rumahnya, kucing itu diberi nama Lolly, Lolly memiliki bulu berwarna putih yang halus dan tebal. Rara sangat menyayangi kucingnya itu dan…
Gurat Biru dalam Ragam Hias (3)
8 Mei 2022
Dalam permukaan piring kayu terlihat 3 objek gubahan hewan bebek yang dibuat menonjol atau dijadikannya sebagai centre point dengan menerapkan kaidah-kaidah vignette (framing). Masih pada nuansa biru yang dominan, tercipta…
Kancil yang Cerdik
10 Agu 2022
Di suatu pagi itu, si Kancil berjalan-jalan dalam hutan seperti biasanya. Ia sesekali berhenti memakan rumput-rumput hijau yang dilewatinya sepanjang perjalanan. Kancil sendiri merupakan binatang yang terkenal gesit dan lincah,…
Media Sosial
Karya Siswa
SMPN 7 Yogyakarta
Jalan Wiratama 38, Daerah Istimewa Yogyakarta. 55752
Telepon: (0274) 561374
Faksimili: (0274) 561374
Email: smp7yk@gmail.com