
Yogyakarta adalah kota dengan beragam budaya sehingga menjadi barometer untuk bisa terintegrasi berbagai elemen budaya ke dalam pembelajaran siswa. SMP Negeri 7 Yogyakarta mengadakan proyek P5 tahap pertama dengan tema utama Kearifan Lokal yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 11 Oktober 2024. Proyek ini melibatkan seluruh kelas 7, 8, 9. Masing-masing akan menampilkan kreativitas dan bakat mereka dalam bentuk busana adat, tari nusantara, ketoprak, dan berwirausaha. Acara ini bertujuan memperkenalkan kepada siswa warisan budaya untuk memperkuat pemahaman dan apresiasi terhadap cara efektif berjualan, apresiasi budaya lokal, serta mendukung pelestarian warisan budaya Indonesia. Adapun rincian projek tahap pertama adalah sebagai berikut.
Kelas 7: Proyek Busana Adat dan Kembang Dolanan. Siswa kelas 7 melakukan eksplorasi mendalam tentang busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Pengenalan tersebut diisi dengan workshop pembelajaran terkait busana adat dan kembang dolanan, siswa dapat mempelajari makna dan simbolisme di balik setiap busana adat lengkap serta cara pembuatannya. Pemateri memberikan gambaran secara langsung baju adat secara lengkap. Selain itu, siswa juga berlatih menciptakan kembang dolanan, permainan tradisional yang mengajarkan kerja sama dan kreativitas. Permainan tradisional tersebut dibagi beberapa kelompok setiap kelasnya untuk menampilkan permainan tradisional di pekan budaya sehingga mereka berlatih secara intensif.
Kelas 8: Tari Nusantara. Kelas 8 mengadakan pertunjukan tari nusantara, yang menampilkan berbagai tarian tradisional dari berbagai daerah. Setiap kelompok siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mempersembahkan satu jenis tari, seperti Tari Saman, Tari Piring, dan Tari Jaipong. Penampilan ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya, tetapi juga sebagai ajang unjuk bakat dan kebersamaan antar siswa. Siswa sangat antusias menampilkan tarian nusantara sesuai kelompok-kelompok yang sudah ditentukan.
Kelas 9: Ketoprak. Siswa kelas 9 mempersembahkan pertunjukan ketoprak, sebuah bentuk teater tradisional yang mengisahkan cerita-cerita rakyat. Dengan dukungan para guru, mereka berlatih intensif untuk menyajikan pertunjukan yang menggugah emosi dan menyampaikan nilai-nilai kearifan lokal. Penampilan ini akan menjadi puncak dari proyek P5 dan diharapkan dapat menginspirasi seluruh warga sekolah untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal.
Proyek P5 kali ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya kearifan lokal serta melatih kreativitas dan kolaborasi dalam tim. Seluruh kegiatan akan dibuka untuk orang tua dan masyarakat umum pada hari terakhir proyek, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak orang untuk mencintai budaya Indonesia. (RA)