Jumat, 5 Agustus 2022 SMPN 7 Yogyakarta melaksanakan pengajian Peringatan 1 Muharram 1444 H. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.00 – 09.30 WIB di halaman sekolah. Peserta pengajian kali ini seluruh siswa muslim, Guru, dan Karyawan SMPN 7 Yogyakarta.
Pengajian diawali dengan pembacaan Asmaul Husna oleh seluruh peserta pengajian yang dipimpin oleh Clarinta Novi Paramesti siswa kelas 9E. Adapun pembawa acara pada pengajian kali ini adalah Seruni Lintang Hapsari Putri siswa kelas 9E. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an surat Ali ‘Imran 102-104 dan 110 oleh Risang Aima Azra siswa kelas 7F. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan kepala sekolah yang diwakilkan kepada Pelaksana Harian Bapak Drs. Mohammad Syis. Melalui sambutannya, dalam bulan Muharram ini, beliau mengajak untuk melaksanakan puasa sunnah Asyura (10 Muharram). Selain itu beliau mengingatkan pula untuk bersedekah baik untuk orang yang kurang mampu maupun anak yatim piatu.
Pengajian kali ini disampaikan oleh Ustadz Fharkhan Luthfi, S.Kom.I, M.Sos Dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan Univertitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ustadz Fharkhan memulai tausiyah dengan penjelasan tentang arti bulan Muharram. Tahun baru Hijriah diawali dengan bulan Muharram, maknanya adalah hendaknya umat muslim menghindari perbuatan yang dilarang atau diharamkan oleh Allah SWT. Ustdadz Farkhan mengingatkan pada para siswa akan pentingnya memanfaatkan waktu selagi masih usia remaja. Ustadz Farkhan juga menjelaskan bahwa arti tahun Hijriah yang penanggalannya dimulai dari hijrah atau pindahnya Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Yastrib (Madinah) sedangkan tahun Masehi penanggalannya dimulai dari lahirnya Nabi Isa al-Masih. Kemudian perbedaan tahun Hijriah dan Masehi yang berkaitan dengan astronomi adalah jika Masehi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari, sedangkan Hijriah adalah bulan mengelilingi bumi.
Selanjutnya Ustadz Fharkhan menceritakan kondisi Islam pada masa kejayaan, dimana ketika itu umat Islam pernah menguasai sebagian besar Benua Eropa. Hal ini terwujud dari adanya Kerajaan Islam di Andalusia Spanyol (Daulah Abbasiyah). Melalui pemerintahan kerajaan inilah lahir ilmuwan-ilmuwan yang luar biasa, salah satunya adalah Ibnu Rusyd (Averroes) yang sangat dihormati hingga dibuatkan patungnya. Orang-orang Eropa bahkan yang bukan muslim pun mengakui bahwa Eropa bisa jaya salah satunya berkat sumbangsih ilmuwan-ilmuwan muslim yang ada di Andalusia. Hal ini menandakan bahwa Islam sangat berpengaruh bagi dunia.
Pesan Ustadz Fharkhan berikutnya yakni mengenai syukur yang dapat dilakukan dengan cara mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil alamin dengan lisan, mengakui dalam hati atau niat, melakukan dalam tindakan yang baik dan benar. Jangan menjadi pribadi yang kufur/ atau tidak bersyukur, melainkan menjadi pribadi yang mudah bersyukur. Hal ini merupakan salah satu bentuk hijrah perilaku atau kebiasaan. Syukur sangat berkaitan dengan niat dan juga amal. Oleh karena itu, hendaknya segala hal baik yang kita perbuat disertai dengan niat yang baik pula, sebab Allah akan memberi balasan sesuai dengan apa yang kita niatkan, maka niatkanlah segala sesuatu karena Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana mencari ilmu diniatkan ibadah karena Allah, maka inshaa Allah, Allah akan memberi pahala kepada kita.
Kemudian Ustadz Fharkhan juga mengajarkan pada kita untuk berterima kasih pada diri sendiri. Hal ini sebagai wujud rasa syukur dan cinta kepada diri sendiri (self love) karena terkadang kita secara tidak sengaja sering kali membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang berakibat diri ini merasa rendah diri atau minder. Padahal kenyataan diri sendiri ini telah luar biasa berjuang hingga sampai saat ini. Diri ini terkadang membutuhkan quality (me) time atau healing sebagai bentuk menghargai atau mengapresiasi jerih payah diri sendiri.
Di akhir tausiyah Ustadz Fharkhan berpesan bahwa orang beramal harus berilmu dan orang berilmu harus beramal. Dalam beramal hendaknya berpedoman dari Allah, untuk Allah, dan kepada Allah agar kelak kita mendapat balasan yang baik sesuai dengan amal kita.
Di akhir tausiyahnya, Ustadz Fharkhan menutup dengan doa dan shalawat bersama, yang diikuti seluruh siswa, guru, dan karyawan. Pengajian selesai pada pukul 09.30 berlangsung dengan lancar dan khidmat. Kemudian MC menutup dengan tahmid dan doa kafaratul majelis. Semoga dengan daiadakan pengajian peringatan 1 Muharram 1444 H dalam rangka memperimgati tahun baru Islam ini, dapat membentuk dan meningkatkan karakter iman dan taqwa siswa SMPN 7 Yogyakarta.( rpr)