Semangat untuk menerapkan sekolah tanpa sampah plastik, kembali memanas. Dimulai awal semester genap Tahun Pelajaran 2019-2020, Kepala Sekolah menggaungkan dimulainya minimalisasi penggunaan bahan plastik dalam konsumsi makanan dan minuman. Upaya ini dilakukan meminimalisasi sampah secara umum di sekolah. Cara yang ditempuh dengan meminta siswa membawa botol minuman dan alat makan pribadi dari rumah. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa selama ini produksi sampah di sekolah setiap harinya didominasi oleh sampah plastik bungkus makanan dan minuman.
Kantin yang merupakan fasilitas utama anak-anak dalam mendapatkan jajanan makanan dan minuman mendapat perhatian utama dalam penerapan kebijakan ini. Menyikapi posisi kantin yang demikian penting, Jum’at, 31 Januari 2020 merupakan rapat kordinasi pertama di tahun baru. Dalam kesempatan ini, Kepala Sekolah, Suyarta, S.Pd menekankan perlunya kekompakan dari semua elemen sekolah dalam menerapkan kebijakan ini. Beliau menargetkan penerapan kebijakan ini dalam waktu dekat, diharapkan di bulan Maret sudah bisa efektif.
Pada waktu diselenggrakan musyawarah antara pihak sekolah dan pengelola kantin, tidak ada pembahasan yang alot. Pihak kantin maupun pihak sekolah sama-sama berkeinginan menghasilkan solusi terbaik dalam proses penerapan kebijakan ini. Pihak kantin bersedia mengikuti arahan sekolah, demikian juga sekolah bersedia untuk mensupport dengan memberikan fasilitas pendukung berupa sarana alat makan dan minum bagi siswa untuk jajan baik berupa gelas dan piring.
Tidak hanya mengenai penanganan sampah plastik, dalam rapat juga disepakati tentang menu makanan yang dijual. Selama ini menu yang dijual cenderung makanan jenis modern. Ke depannya, diharapkan makanan yang dijual agar lebih berimbang. Menu yang dijual ditambah dengan makanan yang mengandung buah dan sayur. (yb)
Sosialisasi dari hasil pertemuan akan dioptimalkan saat upacara bendera dan saat pembelajaran di kelas oleh guru-guru pengampu Tim Adiwiyata.