Judul Buku     : Dikta dan Hukum

Pengarang    : Dhia’an Farah 

Penerbit    : Asoka Aksara x Loveable Redaksi

Tebal Buku    : 388 halaman 

ISBN        : 9786233100137

"Dikta dan Hakum" Karya Dhia'an Farah merupakan cerita yang bergenre romance. Dhia’an Farah atau biara dipanggil teh Ara adalah seorang penulis Au (Alternative Universe) di Twitter. Ara adalah mahasiswa hukum di perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat Karyanya tidak hanya Dikta dan Hukum  ia juga menulis berbagai AU seperti Jeffry, Disa, Persib Bandung, Kating Gede, dan juga Elegi Haekal. Cerita dalam buku ini mampu mengajarkan kita bahwa kita harus menghargai setiap waktu bersama orang-orang yang kita sayang.

Dalam cerita "Dikta dan Hukum seorang pria bernama Dikta yang dijodohkan dengan teman masa kecilnya yaitu Nadhira. Mereka berdua awalnya tidak setuju dengan perjodohan itu. Nadhira dan Dikta pun membuat kesepakatan satu sama lain. Namun Nadhira selalu meminta bantuan kepada Dikta yang pada akhirnya membuat mereka menjadi sering menghabiskan waktu berdua. Seiring berjalannya waktu akibat perilaku Dikta yang terlalu berlebihan kepada Nadhira membuat Nadhira mulai tumbuh perasaan terhadap Dikta, begitu pula Dikta yang pada akhirnya tumbuh perasaan kepada Nadhira. Mereka berdua pun menyetujui perjodohan itu. Dikta Nadhira yang saling berjuang mempertahankan hubungan mereka sampai ke jenjang yang lebih serius namun takdir bertindak lain Dikta yang akhirnya harus pergi meninggalkan dunia terlebih dahulu.

Cerita ini mampu menggugah ketertarikan pembacanya untuk membaca cerita ini secara terus menerus karena alur ceritanya yang sangat menarik. Di dalam cerita ini banyak menggunakan dialog bahasa daerah namun di akhir dialog selalu terdapat terjemahannya yang membuat pembaca tidak kebingungan. Alur cerita buku ini juga tidak lompat-lompat yang membuat pembaca tidak kesusahaan memahami alurnya. Judul cerita ini sangat sesuai dengan isi cerita. Buku ini juga terdapat catatan kaki yang membuat cerita lebih menarik.

Namun, "Dikta dan Hukum” didalam cerita ini terlalu banyak memaparkan dialog yang menggunakan kata kasar (kurang pantas). Beberapa adegan di buku ini yang kurang baik. Sampul buku yang juga kurang menarik atau sedikit kurang sesuai dengan ceritanya. Ending cerita yang menggantung yang membuat pembaca menjadi penasaran. Ada juga beberapa kesalahan penulisan.

Ceri untuk Sang Gadis Sakura menyajikan kisah romantis dengan pesan tentang ketulusan, keberanian menghadapi masa lalu, dan menerima perbedaan. Namun, alur yang terlalu Cepat, deskripsi latar yang kurang detail, dan karakter yang kurang berkembang menjadi kekurangannya. Agar lebih menarik karakter dan konflik bisa diperkuat. Novel ini cocok untuk pembaca yang menyukai romansa ringan dengan nuansa Jepang, tapi kurary cocok bagi yang mencari Cerita dengan konflik lebih kompleks. Novel ini juga mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa diraih jika seseorang berlari memperjuangkannya