Pada hari minggu tanggal 5 April 2015, aku Aliyya Firdausy dipilih sekolah untuk mengikuti Poem Competition di SMAN 3 Bantul. Acara mulai pukul 7 pagi, setelah sampai disana kakak – kakak panitia mengarahkan kita ke ruang pertemuan untuk daftar ulang dan memulai acara. Setelah acara dimulai dengan pembukaan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta sambutan dari kepala sekolah, tibalah acara inti dimulai.
Kakak – kakak panitia menunjukkan jalan menuju ke kelas yang akan digunakan sebagai tempat lomba. Setelah duduk dimulailah lombanya, satu persatu peserta dipanggil untuk tampil, hingga tiba giliranku untuk maju. Ku sampaikan puisi berjudul “Dear My Country” yang ku karang sendiri. Setelah selesai membacakan apa yang aku punya, aku kembali untuk duduk dan menyimak peserta lainnya. Ternyata mereka juga pandai dalam menyampaikan puisi dengan penuh penghayatan.
Setelah semua peserta selesai kita diperkenankan untuk kembali ke ruang pertemuan. Namun aku dan kawan baruku Agustina memilih untuk mengintip sedikit lomba Story Telling yang masih berlangsung. Jujur aku terkagum – kagum dengan mereka. Lalu kita pun menuju ke ruang pertemuan setelah puas melihatnya.
Tibalah saat pengumuman siapa saja yang lolos ke babak berikutnya. Ketika namaku disebut senanglah hati ini. Artinya aku harus maju untuk kedua kalinya di hadapan seluruh audience yang hadir. Giliranku majupun tiba, ku persembahkan puisi yang telah ku buat untuk kedua kalinya. Singkat cerita setalah seluruh kontestan melewati babak kedua kita break sebentar untuk makan siang dan sholat.
Lalu yang ditunggu – tunggu pun tiba, pengumuman para pemenang. Dengan gugupnya kudengarkan apa yang juri sampaikan, ketika dia mengumumkan “Dear My Country” menempati tempat kedua aku maju untuk menerima piala dan hadiah. Adapun hal yang paling penting yang aku dapat dari lomba ini adalah pengalaman. Karena pengalaman adalah guru terbaik. ( Aliyya)
Dear My Country
When I was little
I used to believed in everything
I used to trust everyone
I used to love my country
I love Indonesia
Because we are rich
From point to poit
We have everything
Mines
Corps
Farms
The best in the world
“How about the culture?”
People may ask
Without a doubt
There’s variety of it
Ranged from Sabang to Merauke
And I’m proud of the government
They’re the number one people
They ae up there for us
They are smart people
“I’m Indonesian and I’m proud of my country”
I vowed to myself
Until...
The moment came
The time I relised
I have been wrong all this time
I’ve been fooled
By what I believed
By what I trusted
By my country
My heart is broken
Exploded into pieces
No one can fix it
We are so rich !
But we are so stupid
Too stupid to relised
Strangers used us
And took everyhing from us
Left us with only dust
When they keep the gold
People said Indonesia is an Agriculture country
But import rice from other country?
Huh, you must be joking !
Aren’t you a shame?
Well you should be
And the culture?
It’s faded
Not as genuine as it used to
“How about those who runs the country?”
I’ve heard someone asked
Them?
Never trust them
They’re full of lies
They keep making promisses
But rarely keep it
With they careless
The rich become richer
The poor become poorer
Nothing changed, tragically it’s getting worse
And this lack of education system
Why do we have to study for years?
But at the end of the day,
Only 4 exams only to determine our graduation
The sacrifice all these years, it’s no use
The other potential, it’s no use
Can’t you see? Not all people are the same
We are best in different things
I’m sick and tired being this way
I’m sick of this country
I’m sick of everything
I’ve had enough
“I can’t believe in everything”
Please make me believe
“I can’t trust in everyone”
Please don’t disappoint me
Please do
Cause I want a change
I want to see my country shining like a star
Cause I’m standing here
To represent this generation
Not only looking for sensation
But also preparation
To be the best country
By Aliyya Firdausy
SMPN 7 Yogyakarta