
Tim Literasi Negeri SMP Negeri 7 Yogyakarta menggelar pelatihan menulis Fiksi yang diikuti 36 siswa perwakilan kelas VII dan VIII serta 4 siswa perwakilan dari OSIS. Kegiatan dilaksanakan Rabu, 6 April 2022 pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB. Perwakilan kelas VII dan VIII mengikuti workshop ini di ruang pertemuan SMP Negeri 7 Yogyakarta.
Pada pelatihan menulis Fiksi kali ini Tim Literasi Negeri SMP Negeri 7 Yogyakarta menghadirkan narasumber Bapak Asep Saeful Anwar, S.S.,M.A yang memiliki berbagai seguadang prestasi terkait bidang kepenulisan. Karya-karya beliau yaitu, buku Persada Studi Klub dalam Arena Sastra Indonesia (2015) yang dipilih oleh Badan Bahasa sebagai 5 besar buku kritik sastra terbaik tahun 2020, novel Alkudus (2017) yang meraih penghargaan Tama Prayojana kategori buku sastra terbaik tahun 2018 dari Balai Bahasa Yogyakarta dan menjadi salah satu dari 7 prosa yang direkomendasikan Majalah Tempo pada 2017, album puisi Searah Jalan Pulang (2018), kumpulan cerpen Betapa Kita Masih Belum Beranjak dari Pertanyaan tentang Cinta (2019) yang meraih penghargaan Promosing Writers 2020 dari Banjarbaru Literary Festival, kumpulan puisi kolaborasi dengan Niskala berjudul Kiat-Kiat Menyembuhkan Lara (2020), dan kumpulan cerpen Pada Sebuah Radio Dangdut (2021). Karya beliau di muat baik cetak maupun daring, juga di beberapa buku antologi bersama.
Program pelatihan menulis ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai bagaimana Langkah-langkah menulis fiksi, cara membuat fiksi yang baik dan benar, serta memberikan tips dan trik dalam supaya tidak kehilangan ide saat menulis.
Beliau mengatakan untuk terciptanya karya tahap-tahap yang harus dilalui yaitu Pengertian, Ide dan Teknik, untuk mendapatkan pengertian carilah sebanyak mungkin pengertian fiksi, lalu rumuskan sendiri apa itu fiksi menurut kamu, ide cerita dapat digali agar dapat memikat pembaca, inspirasi dapat diperoleh dari pergaulan, mengamati keadaan, membaca, mengekspresikan karya seni dan bereksperimen dengan aktif dan kreatif. Yang terakhir Teknik cara bercerita yang menarik pembaca adalah yang tidak: bertele-tele, terlalu detail, terlalu deskripstif, terlalu banyak komentar, kaku, dan formal. Setiap sesuatu dalam cerita memiliki fungsi, ceritakan dengan mengaitkannya pada cerita utama, hindari dialog yang tidak penting.
Selain mendapatkan pelatihan, peserta diajak bermain game menulis, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan. Banyak peserta yang bertanya dalam setiap sesinya. Ada kepuasan tersendiri dari peserta. “Baru pertama ikut pelatihan menulis fiksi yang super lengkap dan jelas. Pesan beliau dalam menulis itu perlu kekuatan diri untuk berproses, sabar berproses dengan cara terbaik tidak plagiat untuk menghasilkan karya, Yang penting kita mulai menulis karena menulis sesungguhnya bukan hanya untuk diikutkan suatu hal tetapi bisa juga untuk menemukan bagaimana jati diri kita sesunggunya,” ucapnya.
Bapak Asep Saeful Anwar, S.S.,M.A, di akhir sesi berpesan bahwa,"Dalam menulis yang penting kalau sudah niat ya intinya mau aja dulu. Mau jadi mampu, anak-anak SMPN 7 Yogyakarta pasti bisa ”, tutup beliau.(hy)