
Jumat, 15 Mei 2015, berdekatan dengan peringatan Isra’ Miraj, segenap civitas akademika dan stakeholder SMP Negeri 7 Yogyakarta memperingati perjalanan satu malam Nabi Muhammad SAW. Peringatan hari besar keagamaan semacam ini merupakan salah satu cara pembelajaran karakter di sekolah
Acara ini diawali dengan tadarus bersama secara terpusat seperti yang biasa dilakukan setiap hari Jumat, Sabtu dan Senin, dalam keseharian kegiatan belajar-mengajar. Seusai tadarus bersama, seluruh siswa muslim diarahkan menuju lapangan tengah yang telah disiapkan untuk peringatan Isra’ Miraj. Kemudian untuk memotivasi siswa mengikuti acara tersebut maka dibuat kuis yang berhubungan dengan peringatan Isra’ Miraj yang dipandu oleh Ibu Rufaida Haryati, S.Pd dan Bapak Drs. Wiyanto.
Memasuki acara inti peringatan Isra’ Miraj, Ahadyah Anggraeni Safedi siswa kelas 8F mengawali dengan membaca Al-Qur’an Surat Al Fath. Para siswa, guru dan karyawan yang hadir menyimak dengan khusu’. Selanjutnya diteruskan dengan sambutan yang disampaikan oleh Ibu Dra. Nuryani Agustina, Kepala SMP Negeri 7 Yogyakarta.
Acara inti dari peringatan Isra’ Miraj kali ini diisi ceramah yang disampaikan oleh Ustad muda nan tampan yaitu Ustad Qoim Nurani, S.Pd.I., beliau berasal dari kota Cilacap dan lulusan dari Univesitas Islam Negeri “Sunan Kalijaga” Yogyakarta. Inti tausiyahnya adalah bahwa kita saat menghadapi kegelisahan hidup harus tawakal atau berserah diri hanya pada Allah SWT. Selain itu juga mengingatkan bahwa sebenarnya perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Sidrotul Muntaha untuk menerima perintah sholat. Perintah sholat awalnya untuk umat Nabi Muhammad adalah 50 waktu dalam sehari semalam, tetapi atas beberapa saran dari para Nabi sebelumnya maka Nabi Muhammad SAW bolak balik menghadap Allah SWT sampai 9 kali. Sehingga sholat yang diwajibkan pada umat Nabi Muhammad adalah 5 waktu dalam sehari semalam.
Semoga dengan peringatan Isra’ Miraj ini, kita dapat mengambil hikmahnya dan mengamalkan perintah sholat wajib lima waktu bukan lagi sebagai kewajiban tetapi sebagai kebutuhan sebagai umat yang beragama. (PPT)