
Siswa kelas IX mengikuti kegiatan doa bersama pada hari Kamis, 16 April 2022. Kegiatan ini menghadirkan Ustadz Mahfud Khoirul Amin, S.IP., M.A. sebagai narasumber. Doa bersama dilaksanakan melalui aplikasi zoom yang diikuti oleh seluruh siswa dari kelas masing-masing.
Acara dibuka oleh MC yakni salah satu siswi bernama Nariswari Westu Ayomi (8E). Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11 dan surat Yusuf ayat 87 oleh salah satu siswi bernama Fibria Rahma Qoirunnisa (9C). Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan kepala sekolah, Bapak Suyarta, S.Pd. Dalam sambutan ini, beliau berpesan untuk para siswa kelas IX semangat belajar agar mendapat nilai yang maksimal. Rasa semangat dan optimis harus tetap ada. Jangan pernah merasa patah semangat meskipun masih dalam situasi pandemi COVID-19. Nilai ujian akan tercantum dalam ijazah yang menjadi dokumen simpanan seumur hidup. Maka manfaatkan waktu sebaik mungkin agar memperoleh hasil maksimal.
Selain itu, pada kesempatan ini Bapak Suyarta, S.Pd., juga mengimbau siswa kelas IX untuk selalu meminta doa restu orangtua agar mendapat nilai ASPD yang baik. Sebab nilai yang bagus dapat memudahkan siswa mencari sekolah. Beliau juga menitipkan harapan pada siswa agar setelah mengikuti kegiatan ini siswa semakin sadar akan pentingnya pendidikan untuk masa depan.
Acara Doa Bersama ini tentunya dengan disertai motivasi bagi para siswa kelas IX sebagai dorongan dan penguatan dalam belajar guna keberhasilan ujian yang akan ditempuh nanti. Adapun narasumber kali ini adalah Ustadz Mahfud Khoirul Amin, S.IP., M.A. Selain berprofesi sebagai penceramah, beliau juga motivator bahkan juga dosen.
Masuk pada kegiatan inti yaitu doa bersama, ustadz Mahfud memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar sungguh-sungguh. Siswa yang baik bukan siswa yang belajar karena mau ujian, tetapi siswa yang baik adalah siswa yang sadar bahwa belajar adalah kewajiban siswa setiap hari. Sedangkan ujian adalah suatu hal yang harus dilalui agar kita naik kelas. Contohnya apabila siswa kelas IX SMP belajar agar bisa naik kelas menjadi siswa kelas 10 SMA. Begitu pula dengan ujian hidup, Allah akan memberikan ujian hidup kepada manusia, agar yg menjalaninya naik kelas.
Siswa kelas IX pada saat itu juga dijelaskan apabila mereka menghadapi kesulitan sesungguhnya bukan karena kurang nikmat, tetapi karena kurang bersyukur. Ustadz kemudian bercerita pengalaman beliau pada saat ditugaskan mengajar di Sekolah Dasar (SD) yang berada di Pulau Sebatik yang merupan perbatasan negara Indonesia dan Malaysia. Siswa SD di Pulau Sebatik memiliki semangat belajar tinggi meskipun harus berjalan kaki selama 2,5 jam untuk mencapai lokasi sekolah dari rumah masing-masing. Untuk itu siswa SMPN 7 Yogyakarta yang saat ini diberi kemudahan lokasi tinggal di kota, fasilitas belajar memadai, hendaklah bersyukur dan semakin semangat belajar.
Setelah membangun semangat belajar, Ustadz Mahfudz mengajak siswa untuk selalu bermimpi dan jangan membatasi mimpi, kejar terus, dan fokus dalam mewujudkan mimpi tersebut. Dalam memperjuangkan mimpi tentunya disertai dengan ilmu-ilmu yang mendukung, selain ilmu duniawi tentunya ilmu akhirat juga harus dipahami. Sehingga menjadi seimbang antara amalan dunia dan akhirat. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, yang dapat menghambat tercapainya mimpi. Selalu libatkan Allah SWT dalam segala urusan, maka insyaAllah kita akan selalu dalam kemudahan. Selain itu, dalam mewujudkan mimpi juga harus diiringi sifat dan pikiran optimis, yakin bahwa Allah SWT akan membantu merealisasikan mimpi kita.
Namun demikian tentunya sifat optimis tidak akan selalu dirasa, maka ketika merasa pesimis, kita harus yakin bahwa ujian atau permasalahan yang Allah SWT hadirkan selalu diberikan sesuai kemampuan individu tersebut. Maka hendaknya para siswa terus berjuang, jangan putus asa, sebab mungkin saja keberhasilan akan tercapai sedikit lagi. Nasihat terakhir disampaikan dengan kata-kata bijak “Do the best, but don’t think the best”, maksudnya yaitu kita harus melakukan dengan semaksimal mungkin yang kita bisa, tetapi jangan memikirkan bahwa kita akan menjadi yang terbaik.
Di akhir kegiatan, Ustadz Mahfudz menutup dengan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar memudahkan siswa siswi kelas IX dalam menempuh ujian dan tes yang akan dihadapi. Kemudian MC menutup kegiatan dengan hamdalah. (fps&rpr)