Sri Mulyani, S.Pd, Sosok Tegas Yang Dirindukan
1 Jul 2021
“Pernah di waktu lalu, saya mau potong rambut di salon langganan, dan yang biasa potong sedang pergi, saya tidak mau dipotong jika tidak dengan dia, ya sudah saya tunggu di sana, ternyata hanya ada asisten baru, siswa yang sudah lulus SMK dan ikut praktek disini. Pembantu tersebut ngobrol dengan saya, karena yang ditunggu tidak kunjung datang, akhirnya saya mau dipotong oleh asisten tadi.”
“Bu, panjenengan kok wajah, logat, suara, dan gayanya kok persis sekali dengan guru SMP saya dulu ya.” kata asisten. “Guru SMP mana ya, mbak? tanya saya”
“Di SMP Bendungan Kulon Progo, Bu”
“Jika benar gimana?”
Dia lalu memperhatikan lebih seksama, lalu lari masuk ke dalam ruangan, entah apa yg dikerjakan. Lama sekali, tidak keluar lagi, terus saya panggil panggil, baru dia keluar.
“Saya minta maaf ya bu” dengan wajah malu asisten itu berkata.
Cerita diatas adalah sekelumit cerita yang beberapa waktu lalu disampaikan oleh bu Yani, panggilan sehari-hari murid murid kepada beliau. sebuah contoh ternyata meski sekian tahun berlalu, ciri karakter beliau masih lekat di ingatan.
Ibu Sri Mulyani, S.Pd, begitu nama lengkap beliau. Pengajar senior mata pelajaran bahasa Inggris ini lahir dan besar di Jogja. Memulai pendidikan di SD Muhammadiyah Pajangan 2 tahun 1976, lalu melanjutkan studi di SMPN 9 Yogyakarta. Lulus dari SMP melanjutkan studi untuk mengambil Sekolah Pendidikan Guru di SPGN 2 Yogyakarta lulus tahun 1982. Studi di perguruan dimulai dengan mengambil diploma 2 di IKIP Yogyakarta tahun 1984 dan melanjutkan ke jenjang sarjana di tahun 1998.
Guru yang karakternya terbentuk sejak usia sekolah menengah atas, mungkin itu yang menjadikan beliau memiliki karakter kuat dalam mendidik para siswa. sejak remaja sudah ditempa untuk menjadi guru. Dan jadilah guru yang sebenar benarnya guru.
Pengalaman mengajarnya memang sudah tidak perlu diragukan lagi, mulai mengajar pada tahun 1985 di SMPN Bendungan. Selama kurun waktu 7 tahun mengampu amanah mengajar di sekolah yang terletak di kabupaten Kulon Progo tersebut. Pada tahun 1992 hingga sekarang beliau menetap mengajar di SMPN 7 Yogyakarta.
Tentunya banyak cerita dan pengalaman yang beliau alami selama menjalani tugas sebagai guru, namun bagi Ibu dari 3 orang anak ini, mengajar adalah jalan hidup yang sudah dipilih dengan kemantapan hati. Mengajar dan Mendidik adalah amal jariah yang tidak akan pernah berhenti, begitu beliau meyakini. (Yb)
Mengampu
Bahasa Inggris
Wali kelas
Hidup adalah perjuangan
Belajarlah sepanjang hayat