SMPN 7 Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan workshop sebagai bentuk persiapan pelaksanaan kegiatan PISA. Dalam workshop kali ini tidak hanya mempelajari tentang aplikasi belajar PISA, namun peserta workshop juga belajar bagaimana cara menautkan akun belajar.id ke SIMPKB. Setelahnya, acara workshop dilanjutkan dengan kegiatan mengenalkan bentuk-bentuk soal PISA yang terdapat pada aplikasi microlearning dan merdeka belajar. Acara berlangsung di laboratorium komputer pada Jumat, 24 Februari 2022. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru SMPN 7 Yogyakarta dari pukul 13.00 s.d 15.00 WIB dengan narasumber Yudi Biantoro, S.Pd.
Pentingnya workshop ini bertepatan dengan persiapan SMPN 7 Yogyakarta dalam menghadapi PISA 2022. Materi workshop yang pertama yaitu menautkan akun belajar ke SIMPKB. Menautkan akun belajar ke SIMPKB merupakan hal yang wajib untuk semua guru dan tenaga kependidikan seluruh Indonesia. Tujuan diadakannya workshop ini, pertama adalah guru diimbau untuk melakukan aktivasi dan memanfaatkan akun belajar. Hal ini dilakukan sebagai penunjang pembelajaran daring yang diselenggarakan oleh sekolah di masa pandemi maupun kondisi new normal. Kedua, akun belajar guru akan digunakan untuk single sign on (SSO) SIMPKB sehingga berbagai layanan dari manfaat akun belajar dapat dimanfaatkan oleh para guru untuk menunjang pembelajaran. Oleh sebab itu, sangat penting untuk guru segera menautkan akun belajar ke SIMPKB, sebab kalau tidak guru tidak akan bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah untuk mendukung proses pembelajaran,
Materi workshop ke dua yaitu pengenalan aplikasi Microlearning. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) melalui Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengembangkan konten dan media belajar terkait PISA literasi membaca, literasi matematika dan literasi sains ke dalam Microlearning. Setiap konten dibagi menjadi segmen-segmen kecil dan terfokus untuk memudahkan dan mempercepat pemahaman terkait isi materi. Dengan pengembangan Microlearning ini diharapkan guru dan peserta didik dapat memahami kompetensi abad 21 yang diukur dalam survei PISA sehingga dapat meningkatkan mutu serta relevansi hasil pendidikan ke arah yang lebih baik.
PISA (Programme for International Student Assesment) adalah penilaian siswa skala besar (internasional). PISA disponsori oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) atau Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan. PISA bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di dunia. Evaluasi berlangsung tiga tahun sekali. Yang dinilai peserta didik berusia 15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak. Tes ini bersifat diagnostik yang salah satu manfaatnya untuk perbaikan sistem pendidikan di negara anggota OECD. PISA memonitor dan membandingkan hasil pendidikan dalam soal literasi membaca, literasi matematika dan literasi sains.
Materi workshop ke tiga yaitu tentang aplikasi merdeka belajar. Merdeka Belajar merupakan kebijakan pemerintah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Konsep merdeka belajar adalah terciptanya suasana belajar yang bahagia tanpa dibebani dengan pencapaian skor atau nilai tertentu. Kebijakan pemerintah tentang merdeka belajar bukan tanpa alasan. Pasalnya, penelitian PISA tahun 2019 menunjukkan hasil penilaian pada siswa Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah untuk bidang matematika dan literasi, Indonesia menduduki posisi ke-74 dari 79 Negara.
Semoga dengan adanya kegiatan workshop ini program peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran terutama dalam mendukung peningkatan nilai PISA dapat terwujud. (fnr)