Kamis, 17 Oktober 2019, Balai RW 09 Tegalrejo kembali ramai oleh suara para peserta didik. SMPN 7 Yogyakarta menerima tamu dari Kejaksaan Tinggi yang akan menyosialisasikan profesi jaksa dan kriminalitas yang marak terjadi secara khusus di kalangan pelajar. Peserta didik kelas VIII yang berjumlah 195 anak berdatangan mengisi presensi dan menempati tempat duduk yang telah disediakan. Mereka, laki-laki dan perempuan, duduk bersila, berbaris rapi membentuk formasi huruf L.
Sekolah menggelar kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan pemahaman sejak dini mengenai tata peradilan. Di samping itu, peserta didik juga diharapkan mempunyai kewaspadaan terhadap godaan tindak kriminalitas yang rawan terjadi di kalangan remaja.
“Anak-anak, silahkan simak baik-baik penjelasan Bapak-bapak dari kejaksaaan. Siapa tahu di antara kalian nanti ada yang bisa menjadi jaksa,” kata Pak Suyarta, S.Pd., Kepala SMPN 7 Yogyakarta.
“Jaksa merupakan komponen utama dalam peradilan di Indonesia, baik level kejaksaan negeri, kejaksaan tinggi, dan kejaksaan agung di tingkat pusat,” imbuh beliau.
Tamu yang hadir dari kejaksan sekaligus sebagai narasumber yaitu Bapak Iswahyudi, S.H. Beliau seorang jaksa yang masih aktif bertugas di kejaksaan tinggi DIY. Dalam kesempatan ini beliau menjelaskan tentang profesi jaksa dan perannya dalam tata laksana hukum di Indonesia. Hal penting lainnya yang disampaikan adalah maraknya cyber crime seiring makin meluasnya penggunaan ponsel pintar.
Para peserta didik antusias mengikuti kegiatan ini hingga berebut untuk bertanya. Namun, karena terbatasnya waktu hanya 5 penanya yang diperbolehkan untuk bertanya.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian doorprice kepada para peserta didik yang berani bertanya. (yb)