
12.12.2017 - Bus kota yang berjumlah 14 siap mengangkut 2 rombongan pembelajar SMP Negeri 7 Yogyakarta untuk melakukan kegiatan outdoor study. Dua rombongan menuju objek studi yang berbeda. Rombongan I yang terdiri atas semua siswa kelas 8 menuju Museum Merapi, sementara rombongan II yang terdiri atas siswa kelas 9 menuju Agroedutourism – Kepurun (wisata pendidikan agrobisnis PT. Kepurun Pawana Indonesia).
Siswa kelas 9 diajak untuk mengenal berbagai hal mengenai pertanian, peternakan, perikanan dan pengolahan hasil panen. Lokasinya berada di sebuah lahan yang cukup luas, berhawa sejuk dan alami di bawah lereng selatan Gunung Merapi. Mereka dibagi menjadi 2 kelompok untuk mengamati seluruh objek maupun kegiatan yang dilakukan di lahan Kepurun dengan dipandu oleh pemandu wisata. Lahan pertama yang dituju adalah pengolahan susu sapi dan pembuatan keripik nangka. Siswa diterangkan bagaimana proses pengolahan susu dan cara pembuatan keripik nangka. Kemudian lanjut ke lahan pertanian dengan media hydroponik, peternakan sapi, kerbau, kambing etawa, bebek. Di samping mengamati peternakan, para siswa juga dijelaskan cara pembuatan telur asin, dan pembuatan pupuk kandang menggunakan media cacing tanah sebagai pengurai. Terakhir siswa diajak untuk melihat proses pembuatan bakso ayam dan sapi menggunakan mesin penggiling.
Di tempat terpisah, belajar mengenai seluk beluk Gunung Merapi dilakukan oleh siswa kelas 8 di Museum Merapi. Siswa diajarkan mengenai materi kegunungapian berupa model pembentukan dan struktur gunung berapi. Selain itu juga dikenalkan hal-hal yang berkaitan dengan bencana yang diakibatkan oleh gunung berapi, dan bencana lainnya yang bersifat reaktif - edukatif. Manfaat dari materi ini selain menambah wawasan juga untuk mengetahui ancaman bahaya letusan gunung berapi.
Di waktu yang bersamaan siswa kelas VII melakukan outdoor study di Museum Sonobudoyo. Mereka didamping oleh wali kelas dan juga panitia. Selain Museum Sonobudoyo, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi tempat tujuan berikutnya. Siswa yang sebagian besar penduduk Yogyakarta diajak untuk belajar sejarah kerajaan di kota Yogyakarta yang merupakan Daerah Istimewa.
Outdoor study merupakan kegiatan tahunan yang diagendakan dengan tujuan agar siswa dapat mengimplementasikan teori ke dalam praktik di lapangan. Harapannya dengan diselenggarakan kegiatan ini, siswa tidak hanya mempelajari materi melalui teori dalam buku pelajaran tetapi juga dapat memahami materi melalui pembelajaran secara visual dan praktik. (fps)