Kota Yogyakarta, sebuah destinasi budaya yang penuh sejarah dan makna, merayakan ulang tahun ke-267 dengan meriah. Salah satu bentuk partisipasi dari perayaan ini adalah karnaval yang diadakan oleh SMPN 7 Yogyakarta, sebuah bentuk partisipasi dan persembahan istimewa dari warga Wiratama. Kegiatan karnaval Wiratama berlangsung pada Kamis, 5 Oktober 2023 dimulai sejak pagi hari, tepatnya pukul 08.00 hingga 10.00. Semaraknya karnaval terasa sejak pukul 07.00 ketika siswasiswi kelas 8 melangsungkan sebuah tampilan menakjubkan dalam bentuk Flash Mob Jathilan. Acara ini adalah bukti nyata semangat kreatifitas dan kebersamaan dalam memeriahkan hari bersejarah ini. Rute karnaval Wirtama mengelilingi wilayah SMPN 7 Yogyakarta.
Rute dimulai dari halaman sekolah SMPN 7 Yogyakarta menuju selatan, lalu berbelok di pertigaan menuju timur mengikuti Jl. Hoscokroaminoto, kemudian ke arah utara, melalui lampu lalu lintas dan lurus ke utara mengikuti jalan, berlanjut ke barat menuju Monumen Diponegoro, dan terakhir berakhir di sekolah kembali. Rute yang panjang ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan warga Yogyakarta dan menunjukkan semangat merayakan ulang tahun kota ini.
Tema Karnaval Wiratama "Budaya Nusantara dan Recycle," sebagai bentuk penghargaan terhadap kekayaan budaya Indonesia dan upaya pelestarian lingkungan. Peserta karnaval terdiri dari seluruh siswa, guru, karyawan, dan komite sekolah. Mereka membagi diri ke dalam beberapa kelompok dengan urutan barisan yang menarik. Perwakilan Duta SMPN 7 Yogyakarta mengawali barisan karnaval dengan semangat. Guru dan karyawan memberikan penghormatan kepada tradisi dengan kostum budaya Jawa yang filosofis. Komite SMPN 7 Yogyakarta menunjukkan komitmen mereka terhadap pendidikan dan budaya semangat gotong royong. Barisan siswa berperan sebagai bintang utama dalam karnaval.
Tema Karnaval siswa terbagi menjadi berbagai kelompok dengan tema yang berbeda. Kelas 7A kostum barang bekas, kelas 7B budaya adat Papua, kelas 7C Pandawa Lima, kelas 7D kostum barang bekas, kelas 7E Dewi Sri dan petani, kelas 7F Ande-Ande Lumut, kelas 8A budaya adat Papua, kelas 8B budaya Bali, kelas 8C budaya Bali, kelas 8D Prajurit Kraton Jogja, kelas 8E Pedesaan dan gaun daur ulang, kelas 8F kostum daur ulang dan gagrag, kelas 9A wayang, kelas 9B budaya Jawa dan gunungan, kelas 9C kostum budaya, kelas 9D perjuangan penjajahan Jogja, kelas 9E budaya Bali, dan kelas 9F kostum barang bekas.
Karnaval ini menjadi sebuah sarana bagi generasi muda Yogyakarta untuk belajar lebih banyak tentang kekayaan budaya nusantara dan pentingnya pelestarian lingkungan. Melalui kostum-kostum yang dikenakan dan berbagai pertunjukan yang mereka lakukan, peserta berhasil menyampaikan pesanpesan penting kepada seluruh warga Yogyakarta dan para pengunjung yang datang merayakan ulang tahun kota ini.
Mengikuti semangat gotong royong dan cinta akan budaya, karnaval HUT Kota Yogyakarta 2023 tidak hanya menjadi sebuah perayaan, tetapi juga sebuah penghormatan terhadap sejarah, warisan budaya, dan lingkungan. Semoga semangat ini terus terjaga dan tumbuh di hati semua warga Yogyakarta dalam menyongsong masa depan yang lebih cerah. ”Sugeng ambal warsa Kota Yogyakarta kaping 267 tahun.”