Berkenalan dengan bapak guru IPS SMPN 7 Yogyakarta, siapa lagi kalau bukan Pak Bagus. Nama lengkap beliau yaitu Bagus Wisnubroto, S.Pd., lahir di Bantul tepatnya pada tanggal 24 Desember 1969. Putra dari pasangan suami istri Bapak Subagjo Alm dan Ibu Kaminem ini telah mengabdikan diri di dunia pendidikan selama 23 tahun. Dan siapa sangka penempatan PNS pertama beliau berada jauh dari tempat kelahirannya, yaitu di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 1998 silam. Baru kemudian pindah ke Jawa di SMPN 3 Yogyakarta dan pada tahun 2018 beliau pindah ke SMPN 7 Yogyakarta hingga sekarang.
Pak Bagus, meskipun diangkat menjadi PNS jauh dari tanah kelahiran namun pada masa sekolahnya beliau tuntaskan di Jogja. Dimulai dari SDN Turi lulus tahun 1982, SMPN Panjangrejo lanjut SMAN Pleret Bantul lulus pada tahun 1989. Tidak berhenti di situ saja, beliau melanjutan kuliah di IKIP PGRI Yogyakarta yang sekarang menjadi Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), dan sekarang bekerja pun beliau kembali ke Jogja.
Bapak dua orang anak, yang sekarang telah mempunyai seorang cucu ini mempunyai hobi yang unik, yaitu memancing. Kegiatan ini beliau lakukan di waktu senggang, bersama dengan rekan kerja menuju tempat pemancingan dan mulai kegiatan menunggu umpan dimakan oleh ikan. Dengan kegiatan memancing tersebut dapat melatih kesabaran dan bisa merefreshing pikiran, begitulah kata beliau. Selain kegiatan memancing, pak Bagus juga menyukai otomotif. Kecintaannya pada otomotif membuat Pak Bagus merakit sendiri sepeda kayuh menjadi motor. Pernah suatu ketika beliau pergi ke sekolah menggunakan sepeda motornya yang dirancang sendiri. Dari sepeda kayuh biasa ditambah mesin motor, jika capek mengayuh berganti dengan mesin motor. Dengan sepeda tersebut, beliau bisa bersepeda dari Bantul hingga ke Kulon Progo. Sangat unik bukan? Memang hal-hal yang berbau otomotif adalah kesukaan beliau, seperti halnya ketika akan diwawancara pak Bagus baru asik di bengkel mobil.
Tidak hanya itu, Pak Bagus juga menguasai IT ini dibuktikan selama tahun 2018-2020 beliau menjadi proktor Ujian Nasional. Bukan sembarang guru didapuk sebagai proktor karena harus melek teknologi, jika ada kendala ketika ujian berlangsung maka tugas proktor adalah membantu siswa untuk mengatasi. Hidup di jaman teknologi semakin canggih, kita juga harus mengupdate kemampuan agar bisa sejalan dengan perubahan. Seperti motto beliau “semua berubah, yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri”, maka sebagai manusia harus menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman dan teknologi. Di akhir, pesan beliau kepada anak didiknya yaitu “semangat, terus maju dan berprestasi”, mengajak para siswa agar mau berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. (SS)
Mengampu
Ilmu Pengetahuan Sosial
Motto
Semua berubah ,yang tidak berubah perubahan itu sendiri
SPETUTA JAYA SELALU