Jumat tanggal 18 Maret 2022 pukul 12.00 – 14.00 WIB SMPN 7 Yogyakarta Melaksanakan ibadah besama dalam rangka memperingati hari kebangkitan Yesus Kristus, acara tersebut diikuti oleh siswa, guru dan karyawan kristiani. Pelaksanaan Ibadah Paskah dilakukan secara daring pada melalui Zoomeeting.
Kegiatan ini diawali dengan pujian-pujian dan doa pembuka oleh tim acara dari Gereja Bethany, selanjutnya sambutan oleh ibu Arin sebagai perwakilan dari sekolah dalam sambutanya ibu Arin menyampaikan Salam Paskah kepada seluruh warga kristiani SMPN 7 Yogyakarta dan berharap semangat paskah tahun ini anak-anak bisa menjadi berkat bagi sesama dapat menghapus dari kesedihannya dan bersukacita membagikan kabar gembira serta menjadi berkat dalam kehidupan mereka. Tuhan Yesus Memberkati
Acara dilanjutkan dengan Sharing dan perkenalan singkat oleh Pdt. Yosua Matias Indraprasta sebagai narasumber sumber, Tidak mengurangi semangat paskah tahun ini, anak-anak secara antusias mengikuti ibadah. Pdt. Yosua Matias Indraprasta menyampaikan dalam khotbahnya bahwa pada masa perjanjian lama, seseorang harus mempersembahkan korban persembahan yang berupa binatang untuk penghapusan dosa mereka. Karena Allah sangat sayang pada umatNya, maka sebagai gantinya dari penghukuman dosa, Yesus menggantikan posisi menjadi korban persembahan bagi setiap umatNya. Pengorbanan Yesus di kayu salib membuat sistem pengorbanan di Perjanjian Lama menjadi tidak berlaku lagi. Oleh karena pengorbanan Yesus yang begitu besar, lantas apa yang harus kita lakukan? Kita tidak boleh menyia-nyiakan kasih karunia yang begitu besar dari pengorbanan Yesus di kayu salib. Tuhan telah tebus dosa kita, jadi masakah kita masih mau hidup dalam dosa? Ketika kita tahu, kita masih hidup dalam daging, terkadang tanpa sadar kita masih melakukan dosa, tapi sikap hati kita harus berbeda. Bagaimana kita mau untuk diperbaharui setiap hari dan berusaha untuk hidup benar dihadapan Tuhan dan selalu minta pengampunan setiap hari. Jadi, mari jangan sia-siakan setiap kasih karunia yang Tuhan boleh beri dalam hidup kita.
Sebelum mengakhiri ibadah paskah Pdt. Yosua Matias Indraprasta tidak lupa menyampaikan pesannya, “Meskipun saat ini masih mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh, siswa diharapkan terus semangat sebagai wujud kepercayaan kita atas kehadiran-Nya dalam hidup kita”. Setelah itu penyampaisan doa syafaat untuk mendoakan siswa, guru, karyawan, orang tua, dan keadaan bangsa dan negara. (hy)