SMP Negeri 7 Yogyakarta melaksanakan outdoor study ke pulau dewata Bali pada tanggal 28 Juni – 2 Mei 2024. Kegiatan pembelajaran outdoor study ini juga bertujuan meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan pengalaman belajar yang lebih nyata, konkret, dan bermakna. Dengan banyaknya ide dan inspirasi yang didapatkan selama pelaksanaan outdoor study, dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi pserta memperluas wawasan peserta didik tentang tempat wisata, sejarah, kondisi sosial ekonomi, adat, dan budaya Bali.
Kunjungan pertama di pulau Bali yaitu Pura Tanah Lot, di tempat ini terdapat pura di atas bongkahan batu karang sehingga menjadi panorama alam yang indah dan syahdu memanjakan mata pengunjung yang datang. Perjalanan dilanjut makan siang di Erlangga pusat oleh-oleh. Di sana peserta didik dan guru pendamping berbelanja oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Kunjungan selanjutnya ke Museum Bajra Sandi, di tempat ini para peserta didik belajar tentang sejarah perjuangan rakyat Bali dalam melawan penjajah, dari tempat ini peserta didik diharapkan mampu menumbuhkan rasa hormat yang tinggi kepada para pahlawan dan belajar mengenai lambang pesemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali. Perjalanan hari pertama masih berlajut ke Pantai Kuta Bali. Pantai ini merupakan salah satu pantai ikonik di Bali yang memiliki sejarah panjang dari pasar budak hingga tempat tetirah di ambang senja. Di sini peserta didik dan guru pendamping menikmati pemandangan sunset yang menakjubkan. Sebelum kembali ke hotel, kegiatan hari ini ditutup dengan makan malam bersama dan berbelanja di pusat oleh-oleh Krisna Bali.
Kunjungan hari kedua yaitu diawali ke Tanjung Benoa Water Sport. Nah, di tempat ini mereka melepas penat, karena di tempat ini tersedia berbagai wahana bermain antara lain banana boat, parasailing single, seawalker, diving, bahkan ada yang tur ke pulau penyu. Tiba di siang hari memuju tempat ibadah di Pujamandala. Pujamandala merupakan sebuah pusat peribadatan bagi lima agama, yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Buddha, dan Hindu. Puja Mandala, membuktikan indahnya toleransi dari pulau Bali untuk Indonesia yang memiliki arti “tempat beribadah”. Di dalamnya terdapat Mesjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Bukit Doa, dan Pura Jagat Natha. Tempat-tempat peribadatan ini saling berdampingan secara kokoh di dalam satu lokasi. Setelah peserta didik dan pendamping melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pantai Melasti. Nama Pantai Melasti diambil dari sebuah nama upacara tradisional yang ada di Bali. Pantai ini juga digunakan untuk upacara Melasti. Keunikan Pantai Melasti memiliki tebing terjal berupa bukit kapur. Tebing yang tampak menjulang itu mengapit jalan menuju pantai yang terlihat seperti jurang.
Selanjutnya menuju ke Patung Garuda Whisnu Kencana (GWK). Di tempat itu mereka tidak hanya meyaksikan namun juga mendapatkan informasi seputar Tari Kecak. Tari Kecak mengambil kisah epos Mahabarata dan melibatkan banyak orang dalam pertujukannya. Keunikan dari tarian kecak ini terletak pada iramanya, serta para penari yang membentuk lingkaran sambal berseru cak…cak…ke…cak…cak…ke. Setelah menyaksikan Tari Kecak perjalanan dilanjutkan menuju ke lokasi makan malam lalu kembali ke hotel.
Tiba hari terakhir di Bali kunjungan diawali dengan berkunjung ke pusat oleh-oleh Bali yakni Joger. Di tempat ini mereka menghabiskan waktu kurang lebih satu setengah jam untuk membeli barang oleh-oleh untuk keluarga dirumah, mulai dari kaos, sandal, topi, dan asesoris lainnya. Selanjutnya menuju ke Danau Bratan Bedugul, sebuah kawasan wisata yang terletak dalam pemerintahan Kabupaten Tabanan memiliki daya tarik utama pada panorama danau, hutan lindung dan kesejukan udara pegunungan. Karena cuaca yang cerah dan mendukung peserta didik sangat menikmati keindahan Danau Bedugul dan naik wahana speedboot serta berswafoto. Perjalanan kemudian dilanjutkan untuk kembali ke Yogyakarta.
Kegiatan outdoor study ini peseta didik tidak hanya mengabadikan moment pada setiap tempat yang dikunjungi, mereka juga membuat laporan hasil observasi tentang keindahan dan sejarah yang ada di Bali untuk memenuhi ketugasan di sekolah. Diharapkan setelah kegiatan ini peserta didik dapat lebih aktif dan semangat dalam menerima belajar. Selain itu, dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. (NA)