
Sabtu pagi yang indah ku berangkat menuju Busan dengan menggunakan KTX di dalam perjalanan yang begitu melelahkan dan hanya di temani oleh suara bising para penumpang bahkan nada dering ponsel ku duduk sendiri dengan sunyinya hati yang ingin cepat melepas penat dan ingin cepat untuk bermain di kota lain tanpa di ganggu oleh haluan dunia
Hingga di tengah perjalanan aku pun tertidur dengan di temani lagu lagu indah yg ku pasangkan dengan headset ku hingga aku tidak tersadar bahwa kepalaku bersandar di bahu seorang laki laki tinggi putih hingga aku nyenyak dan lupa semuanya,namun naasnya ketika aku bersandar dan tidur aku pun di aib olehnya aku di foto dengan muka ngiler dan di upload di story IG dengan emoticon aneh
Ketika aku terbangun dengan muka bantal aku pun terkejud bahwa kepalaku di bahu seseorang hingga aku teriak "Aaaa siapa kau"namun ketika ia mendengar ia pun tertawa terbahak bahak seakan akan dia tak ada kata salah lantas ia berkata padaku "la kepalamu kenapa di bahuku?"lalu aku pun mengingat sebelum aku tidur dan malu haha hingga akhirnya aku minta maaf "Ya sorry aku ngantuk"dengan tampang dia yg aneh ia pun menjawab "yasudahlah,siapa namamu kenapa kamu sendiri?"saat dia bilang begitu aku pun agak curiga kepada dia karena takutnya dia menculik ku tapi aku yakin saka dan menjawab "Aku adelin,aku disini sendiri karena aku ingin ke Busan untuk menenangkan hati yg sedang terluka karenaNya ia pun menjawab "Kenapa bucin sekali kamu haha,sama dong"
Setelah sampai di Busan aku pun turun dari KTX dan aku pun memesan taxi menuju apartemen yg aku sewa untuk berapa saat dengan membawa berapa koper aku pun berangkat menuju apartemen yang dekat sekali dengan kampung warna warni yg terkenal itu hingga berapa menit kemudian aku pun sampai lalu aku pun menuju unit apartemenku.
Di tengah perjalanan menuju lantai 15 di mana unit apartemenku berada entah apa yg ku mimpikan semalam aku pun bertemu dengan laki laki yang tadi di dalam KTX hingga aku bertatapan lagi dengannya dengan perasaan curiga lantas aku pun bilang pada dia"Kenapa kamu ada disini?Apakah kamu ingin menculikku??" Namun ia malah ketawa dan menjawab "haha ngapain aku menculik mu yg gendut begitu,aku disini karena ini apartemenku dan aku anak dari pemilik apartemen ini" aku pun kaget dan pergi meninggalkan nya namun dia menarik ku dan dia berkata "Ngapain kamu kesini mau jadi OB??" Lalu aku marah dan menjawab "Aku ini tamumu!!" Setelah itu aku lari menuju unit 801 dimana aku tinggal untuk sesaat dengan keadaan masih kesal aku pun tidur.
Paginya saat aku ingin berlibur dan merasakan bagaimana bahagia sesungguhnya aku pun di ganggu oleh laki laki itu dan akhirnya aku tau namanya bahwa ia bernama Agung haha agung nama yg ucul ketika aku bilang begitu ia pun marah dan mengajak ku pergi (di tarik paksa).
Lalu kami berada di suatu tempat yang aku mimpikan sejak kecil walaulun begitu aku pun masih kesal dan berkata padanya"ngapain loe ngajak aku disini?"lalu ia menjawab"Kan katanya kamu tamuku ya aku ajak kesini,indah bukan??di temani oleh seorang cogan yang gagah."hingga aku pun tertawa terbahak bahak dan kami pun melihat bangunan bangunan yg ada di tempat itu dan kami mulai mengobrol walaupun dengan keadaan masih curiga.
Ia pun lantas menceritakan mengapa ia mengajakku karena ia merasa kesepian walaupun hidup dengan segudang kekayaan tapi kasih sayangnya di gantikan dengan barang mewah bukan dari orang tua dan mengapa ia mengajakku??karena dia berkata padaku bahwa hanya akulah yg bisa membuatnya nyaman walaupun baru saling kenal.Dan cerita itu seperti ceritaku yg pergi jauh ke Busan kerena hidupku yang terus menerus kesepian namun ketika ku mengenal ia hidupku menjadi tidak kesepian.
Setelah peristiwa itu kami pun saling bertukar nomor telepon dan selalu bertemu jalan berdua hingga waktu berganti yang membuat aku pun harus kembali ke Seoul karena aku harus menyelesaikan studi S2 ku di Seoul University jurusan matematika dengan hati yang berat meninggalkan Busan yang membuatku bahagia dan hati yg tidak ingin lepas dari nya aku pun pergi menuju Seoul dengan menggunakan KTX saat aku di lobi Agung pun datang dan memelukku dan bilang padaku "Aku sayang kamu,jangan pergi!"aku pun terkejud dan bilang padanya"aku harus pergi untuk menyelesaikan studiku,kita bisa bertemu kembali aku janji!!"dan kami pun berpisah dengan air mata yg tak ingin menetes tapi seolah air mata tau isi hatiku.
Ketika aku duduk di kursi KTX aku pun teringat ketika aku pertama kali bertemu dengannya hingga aku menangis dan menulis kata kata perpisahan di buku journal harianku.Dengan hati yg tak ingin berpisah ku ungakapan kata kata manis di journalku.
Setelah aku sampai Seoul dunia nyataku berada,ku mulai melanjutkan studiku dengan keadaaan masih memikirkan agung dengan ketulusan hatiku aku pun menyelesaikan studiku dan menunggu kelulusanku.Pda saat kelulusan dengan mengenakan kebaya kebanggan ku dengan sanggul dan toga di kepalaku aku berjalan menuju altar aula wisuda dengan bergandeng tangan bersama Ortu yang jauh jauh untuk menungguku mengenakan toga dan membawa ijazah wisudaku.
Di saat nama ku di panggil aku pun berjalan dan profesor berkata bahwa aku salah satu mahasiswi dengan ipk terbaik di mata kuliah ini aku pun terharu dan dengan perasaan bahagia aku pun di kalungkan piagam di berikan buku ijazah dan piala kemenangan namun dari semua itu aku masih bersedih dan mengingat Agung.
Ketika selesai acara tersebut aku dan ortu pergi menuju parkiran dan disaat di parkiran ada seseorang laki laki yg membawa bunga mawar merah dan ia adalah Agung dan berkata padaku "Selamat lulus."betapa senangnya diriku dan sebagai kado terindahku.Setelah itu ia mengatakan sesuatu padakku"Apakah kamu mau jadi masa depanku?"lalu dengan perasaan camput aduk aku pun menjawab "ia aku mau."
Setelah itu kami pun bersama dan kami melanjutkan S3 bersama sama karena yang paling penting adalah pendidikan,agar kita lebih berilmu dan bisa berbagai ilmu untuk sesama.Perjalanan kami tak seindah di angan angan sana jika kamu ingin seindah pelangi di atas sana kejarlah mimpi mu dulu,selesaikan pendidikan mu dulu dan mulailah membangun pondasi dari bawah dan akan merasakan kokohnya pondasi di suatu hari nanti.
Oleh: Amanda Gizka Sakhira/ 8F