Di sebuah sekolah menengah pertama di desa, ada anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Anak itu biasa dipanggil dengan nama Rei, ia selalu menyendiri. Anak itu selalu memasang ekspresi wajah yang tidak bisa dimengerti, ia tidak pernah mengubah ekspresinya yang terlihat agak menyeramkan itu. Di sekolah pun ia sering direndahkan dan dipukuli tanpa alasan. Meskipun begitu ia sebenarnya anak yang jenius, namun hanya sedikit orang yang menyadarinya.
Suatu hari saat anak itu pulang sekolah, dia tidak sengaja menabrak seorang pria. Ia pun segera meminta maaf karena sudah tidak sengaja menabraknya. Saat 'pria itu' melihat kondisi Rei, ia melihat bajunya yang lusuh dan luka-luka memar di sepanjang tubuhnya.
Lalu 'pria itu' memberikan sebuah bolpoin dan berkata, "Ini untukmu, gunakanlah untuk belajar dan mengerjakan tugas. Jika tintanya habis isilah, jika rusak simpanlah, setidaknya ini bisa mebantumu untuk menjadi sukses."
Tujuh tahun sudah berlalu dan bagi Rei itu adalah waktu yang sangat lama. Seorang laki-laki yang memakai kemeja dengan rapi sedang membuka pintu dan memasuki ruangan penuh siswa-siswi. Lalu ia memperkenalkan diri dan duduk di meja guru dengan santai.
Dan suatu hari ada salah satu siswa yang bertanya, "Guru dulu orang yang putus asa bukan? Lalu mengapa guru bisa menjadi guru yang hebat?"
Lalu orang itu menjawab, "Karena 'pria itu' memberi saya sebuah dorongan dan sebuah Bolpoin."
Karya: Rr.Myisha Aurellia N.