
Jumat, 18 Maret 2022 pukul 08.00 - 09.30 WIB SMP Negeri 7 Yogyakarta melaksanakan pengajian dalam rangka Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Pengajian ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan melalui live streaming di kanal Youtube SMPN 7 Yogyakarta. Pengajian ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, karyawan, dan orang tua siswa SMP Negeri 7 Yogyakarta.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh salah satu siswa yaitu Seruni Lintang Hapsari Putri (8E) sebagai MC, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Rafay Sadubi Pramudito (8C) sebagai qori. Selanjutnya sambutan oleh Kepala Sekolah, Bapak Suyarta, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa hendaknya kita dapat mengambil hikmah Isra’ Mi’raj diantaranya yakni memperbaiki kualitas shalat kita, kemudian juga membiasakan shalat berjamaah. Hal ini dikarenakan shalat merupakan tiang agama, maka jika shalat seseorang kurang berkualitas maka patut dipertanyakan bagaimana tingkat religiusitasnya. Kemudian shalat berjamaah jika kita istiqomah melaksanakan maka kemungkinan besar akan memberi dampak yang besar pula pada religiusitas kita, sebab dengan berjamaah akan meningkatkan semangat shalat kita.
Kemudian acara dilanjutkan dengan inti pengajian dan doa dalam rangka Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, pengajian kali ini diisi oleh Ustadz Muhammad Risydan ABP, S.Pd. Di awal tausiyah, beliau memberi penguatan pada kita bahwa bagi orang yang merasa beriman hendaknya dalam hidupnya selalu istiqomah agar jika kembali kelak kita dalam keadaan muslim dan mukmin. Bahkan jika kita berbuat dosa sekalipun hendaknya kemudian kita ikuti dengan kebaikan agar dapat menghapus dosa-dosa tersebut. Memasuki materi yakni tentang Spirit Isra’ Mi’raj: Momentum untuk Bangkit Pasca Pandemi. Adapun dalil dari adanya Isra’ Mi’raj ini adalah Q.S Al-Isra’ ayat 1, yang artinya:
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Selain itu, peristiwa Isra’ Mi’raj juga disebutkan dalam Q.S An-Najm ayat 13-18, yang artinya:
“Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha, di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.”
Nabi Muhammad Saw ketika peristiwa Isra’ Mi’raj dengan menaiki buraq. Kemudian dalam perjalan Nabi Muhammad Saw yang ditemani Malaikat Jibril melalui 7 langit, dimana pada setiap tingkatan langitnya bertemu dengan beberapa Nabi terdahulu. Nabi-nabi tersebut menyambut dan mendoakan kebaikan untuk Nabi Muhammad Saw. Kemudian Nabi Muhammad Saw pergi menuju Sidratul Muntaha yakni pohon yang paling puncak, pangkal dan puncak ketetapan Allah, juga tempatnya sangat indah, yang mana di tempat ini lah Malaikat Jibril menampakkan wujud aslinya.
Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa awal mula nya muslim diperintahkan shalat. Dimana pada awalnya perintah shalat adalah 50 kali dalam sehari, namun kemudian Nabi Muhammad Saw memohon keringanan rakaat pada Allah SWT, yang kemudian disetujui oleh Allah SWt yakni 5 kali dalam sehari. Namun demikian di awal setelah peristiwa Isra’ Mi’raj jumlah rakaat shalat belum seperti yang kita jalani sat ini, yakni Subuh 2 rakaat, Dzuhur 2 rakaat, Ashar 2 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan Isya’ 2 rakaat, barulah setelah Rasulullah Saw hijrah ke Madinah jumlah rakaat shalat adalah sebagaimana yang kita jalani saat ini yakni Subuh 2 rakaat, Dzuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan Isya’ 4 rakaat.
Shalat merupakan kewajiban setiap muslim, bahkan bagi yang sakit pun masih memiliki kewajiban shalat namun tentu dengan beberapa keringanan. Selain sebagai tiang agama, shalat merupakan amalan pertama yang dihisab oleh Allah SWT. Dengan rajin shalat akan mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar. Shalat fardhu hendaknya dilaksanakan dengan berjamaah sebab dapat memperkuat persaudaraan dan persatuan. Sering melaksanakan shalat juga akan menyehatkan jasmani dan rohani kita.
Jika kita melaksanakan shalat dengan benar sebagaimana yang Allah SWT dan Rasulullah Saw ajarkan, serta dilakukan dengan istiqomah maka insyaAllah kita akan memiliki akhlak mulia. Hal tersebut dapat dijabarkan seperti cinta akan kebersihan, terbiasa mengenakan pakaian yang beradab, disiplin waktu, siap memimpin dan dipimpin, rendah hati, menjaga persatuan, menebarkan perdamaian, dan hal-hal baik lainnya.
Adapun hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw adalah memperkokoh keimanan kepada Allah SWT dan Rasul, pentingnya mendirikan shalat dan memakmurkan masjid, sampaikan kebenaran walaupun pahit, saling memberi masukan/ nasehat dalam kebaikan dan kesabaran, dan sebagai tanda kebesaran Allah SWT.
Setelah tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Risydan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan diajukan oleh siswa, ia menanyakan tentang motivasi agar semangat dan rajin shalat. Kemudian ustadz menjawab hendaknya kita mengmbil hikmah perjuangan berat Nabi Muhammad Saw, membiasakan berteman dengan orang yang sholih sholihah, menambah iman dan taqwa dengan cara mengamalkan ibadah-ibadah tambahan, berdo’a kepada Allah SWT. Kemudian pertanyaan kedua yakni amalan-amalan yang hendaknya dilaksanakan dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj. Menurut ustadz amalan yang hendaknya dilakukan adalah shalat 5 waktu dan tepat waktu, mempelajari sejarah Nabi Muhammad Saw, menambah amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari, dan meningkatkan perbutan baik kepada orang lain.
Sebelum mengakhiri pengajian kali ini kita berdo’a bersama, dengan dipimpin oleh Ustadz Risydan. Setelah doa bersama, MC menutup dengan hamdalah dan doa kafaratul majlis. (rpr)