Selamat Datang di website resmi SMPN 7 YOGYAKARTA
Rara dan Kucing Kesayangannya
Rara dan Kucing Kesayangannya
17 Mar 2022

Pada suatu hari, Rara mengajak kucingnya bermain di halaman rumahnya, kucing itu diberi nama Lolly, Lolly memiliki bulu berwarna putih yang halus dan tebal. Rara sangat menyayangi kucingnya itu dan merawatnya dengan kasih sayang. Rara senang sekali mengajaknya bermain, Rara sering mengajak Lolly bermain kejar-kejaran dan juga bermain menggunakan bola kecil.

Pada pagi hari yang cerah, Rara bersiap-siap untuk pergi bersekolah. Rara sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan bersiap untuk sarapan bersama keluarga. Rara tinggal bersama Ayah dan bundanya, Ayah Rara bernama Genta sedangkan Bunda Rara bernama Ellyza. Rara keluar dari kamarnya dengan seragam yang rapi.

“Pagi, Ayah, Bunda!” sapa Rara kepada Ayah dan Bundanya.

“Pagi juga sayang,” balas Genta dan Ellyza kompak. Ellyza menyiapkan roti dengan selai nanas untuk Genta dan Rara.Rara memakan rotinya sambil melihat tingkah laku Lolly yang tidak bisa diam, kucing itu asik berlari kesana-kemari di dalam rumah yang cukup luas itu.

Sebelum berangkat ke sekolah, Rara tidak lupa untuk memberi makan Lolly terlebih dahulu. Setelah memberi makan Lolly, Rara segera berpamitan kepada Ayah dan Bundanya untuk berangkat ke sekolah. Saat Rara pergi ke sekolah, Lolly biasanya hanya bermain-main sendirian sambil menunggu Rara pulang sekolah. Lolly selalu menunggu Rara di depan pintu rumahnya. Tiba saatnya Rara pulang ke rumah, Lolly sudah menunggunya di depan pintu,  Rara yang baru memasuki pintu rumahnya langsung membawa Lolly ke gendongannya, Rara menimang-nimang Lolly seperti bayi.

Rara berganti pakaian dan duduk di meja makan untuk makan siang dengan Bunda Ellyza, kebetulan hari ini Ayah Rara tidak pulang untuk makan siang jadi hanya Rara dan Bunda saja yang makan siang di rumah. Setelah selesai makan, Rara bermain bersama Lolly di halaman rumahnya, Lolly mengejar Rara yang memancingnya dengan sebuah bola yang di ikat pada tali, Rara memperlihatkan bola itu kepada Lolly sehingga Lolly dengan lincah mengejarnya.

"Rara!" panggil Bunda Ellyza kepada Rara.

"Iya, Bunda?" jawab Rara yang tengah asik bermain dengan Lolly.

"Tolong kamu beli pakan kucing untuk Lolly, ternyata pakan untuk Lolly sudah habis," kata Bunda Ellyza kepada Rara.

Rara pun mengangguk dan menghampiri Bundanya untuk mengambil uang. Setelah itu Rara keluar dari halaman rumahnya dan meninggalkan Lolly yang asik sendiri bermain di rerumputan halaman rumah Rara. Rara berjalan menuju petshop yang tidak jauh dari rumahnya. Saat di jalan, ia tidak sengaja bertemu dengan teman sekolahnya yaitu, Clara.

"Hai, Clara!" sapa Rara kepada Clara yang menaiki sepeda.

"Halo, Rara" jawab Clara tak kalah seru dengan Rara.

"Kamu mau ke mana Clara?" tanya Rara kepada Clara.

"Aku hanya bersepeda santai saja, Ra. Kamu mau ke mana?" tanya Clara.

"Oh, aku mau ke petshop untuk membeli pakan kucing," jawab Rara.

"Kalau begitu ayo naik ke sepedaku, aku antar ke petshop," ucap Clara menawarkan boncengan kepada Rara.

Akhirnya Rara pun membonceng Clara untuk menuju petshop tersebut. Sesampainya di petshop, Rara segera membeli pakan kucing untuk Lolly. Setelah itu Rara dan Clara kembali ke rumah Rara. Clara ikut kerumah Rara karena ingin bermain dengan Lolly.

Tiba di rumah Rara, mereka segera memasuki pekarangan dan memarkirkan sepeda milik Clara. Terlihat Lolly yang masih asik berlari kesana-kemari. Rara dan Clara masuk kedalam rumah untuk menemui Bunda Ellyza terlebih dahulu. Sedangkan Lolly di halaman rumah asik bermain mengejar kupu-kupu indah yang terbang bebas di langit. Lolly mengejar hingga keluar dari pekarangan rumah Rara. Saat Rara dan Clara keluar dari rumah, Rara memanggil-manggil nama Lolly, namun Lolly tidak muncul. Rara dan Clara pun panik mencari Lolly, karena Lolly tidak pernah pergi keluar dari pekarangan rumahnya.

"Bunda!" panggil Rara.

"Iya, Rara, kenapa?" sahut bunda Ellyza sambil keluar menuju halaman rumah.

"Lolly gak ada bun!" ucap Rara dengan sedih.

"Hah? kok gak ada, Lolly main di mana?" tanya bunda dengan raut wajah yang cemas.

"Gak tau bun, tadi Lolly masih ada disini tapi sekarang udah gak tau ke mana," kata Rara yang sudah menangis.

"Udah Rara jangan nangis, ayo kita cari Lolly bareng-bareng," ucap Clara menenangkan Rara. Akhirnya Rara dan Clara pergi ke sekitar rumah Rara untuk mencari keberadaan Lolly. Rara tak berhenti memanggil nama Lolly, namun kucing itu masih belum terlihat.

"Lolly...Lolly..." teriak Rara dan Clara.

"Lolly di mana sih kamu?" gerutu Rara dengan wajah cemas.Rara dan Clara terus berjalan mengelilingi sekitar rumah Rara.

"Meoww...meoww...meoww."

"Clar, kamu denger suara Lolly itu gak?" tanya Rara pada Clara yang menyadari suara Lolly.

"Ahh iya Ra, itu suara Lolly, di mana dia?" kata Clara. Merekapun mencari sumber suara tersebut.

“Meoww...meoww...meoww.”

Rara dan Clara menengok keatas pohon mangga, ternyata Lolly ada di atas pohon mangga milik Pak Deddy.Rara langsung masuk ke pekarangan Pak Deddy dan meminta bantuan kepada Pak Deddy untuk menurunkan Lolly dari atas pohon mangga.

"Permisi, Pak. Rara boleh minta tolong buat turunin Lolly dari atas pohon mangga itu gak?" pinta Rara kepada Pak Deddy dengan sopan.

"Iya, Ra sebentar bapak ambilkan tangga dulu," jawab Pak Deddy lalu mengambil tangga untuk naik pohon. Setelah mengambil tangga, Pak Deddy langsung menurunkan Lolly dari pohon tersebut.

"Meoww...meoww...meoww."

"Terima kasih, Pak udah mau nolong Rara buat turunin Lolly dari atas pohon," ucap Rara pada Pak Deddy.

"Sama-sama, Rara," balas Pak Deddy dengan senyuman. Setelah menemukan Lolly, Rara dan Clara segera pulang kerumah Rara.

"Assalamualaikum, Bunda!" ucap Rara di depan pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam, Rara," balas Bunda Ellyza dari dalam dan membuka pintu untuk Rara dan Clara.

"Bunda, ini Lolly udah ketemu!" ucap Rara dengan gembira.

"Wah, Alhamdullilah ya, kalau begitu sekarang kamu masuk langsung bersih-bersih, jangan lupa kasih makan Lolly," kata Bunda kepada Rara.

"Siap, Bunda, Clara kamu mau masuk dulu?" tanya Rara kepada Clara.

"Gak usah, Ra, aku langsung pulang aja," ucap Clara hendak berpamitan.

"Oke deh kalau gitu, hati-hati di jalan ya!" kata Rara kepada Clara.

"Clara pulang dulu ya, Bunda, Rara," pamit Clara kepada Bunda Ellyza dan Rara. Setelah itu Rara dan Bunda masuk kerumah. Rara membersihkan tubuh dan langsung mengurusi Lolly, ia memberi makan kepada Lolly.

"Lolly sayang, akhirnya kamu ketemu juga ya, aku gak tau tadi harus gimana lagi kalau kamu sampai hilang," kata Rara seakan mengajak ngobrol Lolly.

"Lain kali kamu harus perhatiin Lolly, jangan sampai kamu lalai dan membiarkan Lolly pergi keluar gitu aja, nanti kalau ada orang jahat yang macem-macem sama Lolly gimana?" nasihat Bunda kepada Rara.

"Iya Bun, aku janji ga bakal lalai sampai ga merhatiin kalau Lolly pergi dari rumah."

"Bagus kalau begitu," ucap Bunda sambil mengusap pelan kepala Rara. Selesai memberi makan kepada Lolly, Rara tak henti mengajak bercanda Lolly, ia mengajak Lolly berlari kesana kemari dan bermain menggunakan bola kecil. Bunda Ellyza sampai heran dengan putrinya itu yang tidak ada capek untuk mengurus Lolly, kucing kesayangannya itu. Namun, Bunda Ellyza sangat senang dengan Rara yang peduli dan bertanggung jawab mengurus Lolly. Lolly dapat membuat Rara gembira setiap hari. Setiap pulang sekolah, Rara selalu merasa capek, tetapi jika sudah bertemu dengan Lolly rasa capek itu hilang dan malah mengajak Lolly untuk bermain seharian. Karena itu, Rara sangat menyayangi Lolly. Bagi Rara, Lolly itu adalah teman rumahnya yang dapat menemaninya sehari-hari, bahkan rasanya tak tega itu meninggalkan Lolly di rumah sendirian walaupun dalam jangka waktu yang sebentar.

 

Karya:

Rahinang Lituhayu

 

Terkait
BELAJAR
31 Mei 2023
Karya: Agatha Calista Putri   Bilamana mentari menampakkan diri Ku telah siap memulai hari Tandaku bergegas tuk meraih mimpi   Tak peduli rasa malas melanda diri Meski pagi telah berganti…
Totebag Painting, melestarikan kebudayaan melalui produk kreatif (1)
28 Mar 2022
Karya Radithya Dwindra Pramudya (VII A) sangat kental akan maskulinitas, baik dari bentuk ataupun warna-warna yang digunakan. Keseluruhan visual yang diciptakan dengan teknik yang amat baik tersebut menggambarkan ketangguhan, kesungguhan…
Selalu Ada Alasan untuk Tetap Bersyukur
14 Des 2022
Sudah menjadi kegiatan rutin setiap tiga bulan sekali, orangtuaku dan rombongannya melakukan anjangsana ke sebuah panti. Entah panti jompo atau panti asuhan. Siang ini, untuk pertama kalinya aku akan ikut…
Batu, Kerikil, Dan Pasir
17 Feb 2020
Malam itu aku ada les. Aku terlambat. Les sudah dimulai saat aku sampai. Aku segera duduk lalu mengeluarkan mapp dan alat tulisku. Pandanganku terarah pada teman lesku, Rasyid namanya. Biasanya…
Kania
21 Sep 2022
Di suatu sekolah, terdapat siswa yang bernama Kania. Kania dikenal sebagai siswa yang teladan, redah hati, dermawan, dan juga pintar. Kania adalah siswa yang duduk di bangku kelas 8 SMP.…
Pengumuman Cap Tiga Jari Ijazah Siswa Kelas 9 Tahun Pelajaran 2015/2016
17 Jun 2016
Mohon siswa kelas 9 hadir untuk cap tiga jari ijazah pada hari Senin, 20 Juni 2016 pukul 11.00 WIB. Menemui wali kelas masing-masing kelas. Terimakasih.
Sahabatku Iri Hati
31 Agu 2022
Namaku Putri Jasmin, aku sangat senang dengan pelajaran Bahassa Indonesia dan Biologi. Aku mempunyai sahabat yang unik bernama Jihan, dan aku bingung dengannya, dikarenakan sahabatku orang yang sanagt sensitif .…
MONSTER PERMEN YANG SANGAT MANIS!
17 Mar 2022
Kino sedang bermain di taman bermain seperti biasa. Ditemani lagu yang terdengar sangat manis, didukung dengan liriknya yang berarti "kehidupan manis". Sungguh, lagu tersebut sangatlah manis, semanis seekor monster yang…
KOALA DAN BURUNG ELANG
11 Mar 2020
Ada seorang anak bernama Rara. Ia sedang melamun memikirkan pendidikannya di tepi kolam renang. Ayahnya menghampiri dan segera duduk di sampinya. “ Apa yang sedang kamu lakukan? ” tanya Pak…
Tinta Hitamku
4 Jun 2023
Karya: Angella Cindy Wahyuningtyas   Sunyi, gersang, redup... itulah hidupku Delapan tahun sudah menimba ilmu, dengan rasa pilu Diriku hanya insan biasa, yang masih kaku dalam mencarimu Aku harus bangkit,…
Media Sosial
Karya Siswa
SMPN 7 Yogyakarta
Jalan Wiratama 38, Daerah Istimewa Yogyakarta. 55752
Telepon: (0274) 561374
Faksimili: (0274) 561374
Email: smp7yk@gmail.com