Apa kalian pernah merasakan,saat kau ingin berteriak tapi tak ada seorang pun yang mendengar. Jika kau pernah itulah yang kurasakan saat ini.
Hari yang melelahkan dengan segala tekanan, seakan tekanan itu dapat membuatku terperosok ke dalam bumi. Tak terasa 25 menit aku berjalan ,aku sudah sampai ke istana kecilku, sebuah rumah tentunya milik ibuku. Kubuka pintu rumah dengan perlahan, terdengar suara sapaan hangat yang datang dari mulut malaikatku,"Sudah lama banget ibu nunggu kamu Pelangi, gimana disekolah?Baik?". Ku anggukkan kepala lalu tersenyum. Seketika ibu pun menghampiriku meraihku dalam pelukannya yang hangat.
Rasa hangat tak lengkap rasanya jika aku tak pergi ke tempat yang biasa ku datangi. Tempat dimana aku selalu menghabiskan waktu sore yang sunyi. Kulangkahkan kakiku menuju tempat duduk yang biasa menemani kesendirianku. Kulihat seseorang sedang menempati tempat duduk yang setiap sore menemaniku menghabiskan waktu luang. Aku tak biasa berbuat apa-apa, lalu kuputuskan untuk pergi."Hei kamu mau kemana?". Kubalikkan badan dan kulihat ia sedang menghampiriku,"Hei namaku Senja, omong-omong aku udah lama memperhatikan kamu, namamu siapa?". Jujur sekali dia, tak pernah kulihat orang yang ngomong sejujur itu."Hei, aku Senja, Kamu?". Perlahan kutulis namaku di atas kertas yang sengaja aku bawa "PELANGI". Selesai menulis, kuputuskan untuk pergi dari taman itu.
Sudah beberapa hari aku tak pergi ke taman, rasanya rindu sekali yang sudah sejak lama menjadi tempat untuk menghabiskan waktu sore. Sore ini kuputuskan untuk pergi ke taman. Kulihat seseorang yang sepertinya sudah lama menunggu,saat aku tiba di taman ia langsung menghampiriku. Ya, dia Senja."Oh ya, aku punya hadiah buat kamu". Kuambil hadiah tersebut, lalu kubuka kertas warna-warni yang membungkus hadiah itu. Kulihat ada sesuatu yang terselip di hadiah itu,"Surat?". Kubuka surat itu lalu kubaca
PELANGI ADALAH KEBAHAGIAAN.
TETAPI, AKU LEBIH MENYUKAI SENJA DARI PADA PELANGI. KARENA PELANGI PERGI DAN ENTAH KAPAN AKAN KEMBALI SEDANGKAN SENJA, PERGI DAN BERJANJI UNTUK DATANG KEMBALI PADA KEESOKAN HARINYA.
Aku sangat terkesan dengan apa yang telah ia lakukan. Hidupku yang gelap menjadi lebih berwarna, seperti senja di pelukan sore hari.
Hari berganti hari, tak terasa hampir dua bulan aku mengenal Senja. Dari dirinya aku belajar, dengan dirinya pula aku melewati hari-hari yang indah yang tak pernah kubayangkan sebelumnya."Pelangi lagi bahagia ya,ibu senang liat pelangi ceria". Ibuku memang orang yang selalu membuatku tersanjung hanya dengan kata-katanya. Ku cium pipi malaikatku dan berkata aku sangat menyayanginya, walau dalam hati.
Seperti biasa, saat sore hari aku menemui Senja ditempat biasa."Pelangi besok aku harus balik ke Jakarta, soalnya libur kuliahku udah selesai. Betapa bodohnya aku selama ini aku tak tahu kalau ia kuliah di Jakarta."Tak perlu takut, walaupun aku di Jakarta, kamu masih bisa kok kirim pesan ke aku".
Senja pun melanjutkan kuliah nya di Jakarta.
Dear Pelangi
Kutitipkan surat ini dan ku berikan kalung ini
Agar kau selalu mengingatku sebagai seseorang yang pernah hadir di dalam hidupmu dan mengisi hari-harimu dengan indah. Kau begitu berarti di hidupku.
Diujung senja di sore hari aku masih menanti sebuah kabar dan aku tak tahu harus berapa lama harus menunggu.
TAMAT
- Rizki Saputra
- SMP N 7 Yogyakarta
- 14 May 200*